Blangpidie, (Antaranews Aceh)- Harga jual lahan kebun kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)  mulai turun akibat anjloknya harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS)  sejak tujuh bulan terakhir.

Salah seorang anggota DPRK Abdya, Zul Ilfan di Blangpidie, Rabu, mengatakan, sebelumnya harga kebun kelapa sawit di di daerahnya mencapai Rp100 juta/ hektare

Namun, sejak sebulan terakhir, harga kebun sawit di kawasan Kecamatan Babahrot dan Kecamatan Kuala Batee sudah mulai turun menjadi Rp. 80 hingga Rp50 juta/ hektare

“Sebelumnya harga lahan kebun yang sudah tumbuh tanaman kelapa sawit umur tujuh tahun rata-rata harganya Rp100 juta/hektare. Sekarang sudah turun, ada yang Rp80 juta dan ada juga Rp50 juta/hektare,”katanya

Anggota DPRK Abdya dari PKB tersebut menuturkan bahwa turunnya harga kebun kelapa sawit hingga mencapai 50 persen di daerahnya karena di sebabkan oleh faktor murahnya harga pembelian TBS di tingkat petani.

“Hari ini (Rabu) harga TBS di tingkat petani dibeli oleh pedagang hanya sekitar Rp. 700/ klogram. Jadi, para petani tidak tahan dengan situasi harga segitu. Makanya sekarang banyak kebun sawit yang dijual oleh warga,”katanya

Anggota DPRK Abdya lainnya Zulkarnain,  menambahkan, jika harga TBS masih tetap bertahan Rp700 /kilogram hingga tahun mendatang, maka dapat dipastikan harga kebun semakin turun

“Petani menjual kebunnya karena tidak tahan dengan kondisi harga sekarang. Terlalu besar biaya pemeliharaan dari pada pendapatan. Makanya sekarang banyak kebun sawit di Kuala Batee dan Babahrot yang dijual oleh pemiliknya,” ujarnya
 

Pewarta: Suprian

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018