Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman memaparkan beragam penghargaan dan prestasi yang diraih pemerintah daerah di ibu kota Provinsi Aceh tersebut saat memimpin apel gabungan perdana 2019.

Apel gabungan perdana 2019 tersebut dipusatkan di Halaman Balai Kota Banda Aceh, Senin (7/1). Apel rutin bulanan tersebut diikuti oleh seluruh aparatur sipil negara atau ASN di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh termasuk seluruh keuchik atau kepala desa.

"Alhamdulillah, banyak sekali prestasi atau penghargaan yang telah diraih pada 2018. Ini menjadi tolak ukur kemajuan Banda Aceh. Saya berharap semua penghargaan itu harus mampu dipertahankan dan tingkatkan pada masa mendatang," kata Wali Kota.

Aminullah Usman merincikan sederet prestasi dan penghargaan tersebut di antaranya Anugerah KASN 2018 atas kepatuhan dan kualitas tata kelola seleksi terbuka.

Kemudian, Peringkat I Survei Penilaian Integritas (SPI) 2017 oleh KPK-RI, dan Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 untuk kategori wisata halal terpopuler.

Berikutnya, penghargaan istimewa dari Kemenkeu RI atas keberhasilan Banda Aceh meraih opini WTP 10 kali berturut-turut atas laporan keuangan dari 2008-2017. 

"Penghargaan sebagai kepala daerah pembina pelayanan publik dengan predikat sangat baik 2018 dari KemenPAN-RB, Wali Kota Entrepreneur Award 2018, dan masih banyak lagi," ungkap dia.

Pemkot Banda Aceh, lanjut Aminullah Usman, juga telah melaksanakan beragam pembangunan yang bersifat strategis dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

Seperti pembangunan dan peningkatan jalan selama 2018 telah terealisasi sepanjang lebih kurang 8,3 kilometer. Begitu juga pemeliharaan jalan yang tertangani sepanjang lebih kurang 7,3 kilometer.

"Penanganan kawasan kumuh melalui penataan pemukiman dan bantaran sungai juga telah dilakukan di 40 gampong. Selain itu, sebagai bagian dari upaya penuntasan permasalahan air minum, 10.867 meter jaringan pipa juga telah dirampungkan selama 2018," sebut Aminullah Usman.

Dalam bidang ekonomi, kata dia, telah dibentuk dan diresmikan operasional lembaga keuangan mikro PT Mahirah Muamalah Syariah guna membangkitkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Banda Aceh.

Sejalan dengan itu, Pemeritah kota Banda Aceh telah merevitalisasi beberapa pasar. Seperti Pasar Kampong Baru, Pasar Batoh, Pasar Peuniti, dan Pasar Kartini Peunayong.

Dalam bidang kesejahteraan sosial/masyarakat, pemerintah kota juga telah merealisasikan bantuan santunan kematian dan bantuan persalinan bagi seluruh warga kota,

Dan pada 2019, ungkap Aminullah, Pemerintah Kota Banda Aceh memiliki tiga prioritas pembangunan. Yakni meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, membangun infrastruktur ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta memperkuat pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Pemerintah kota pada 2019 ini juga akan membangun Puskesmas Batoh, dan menerapkan qanun kawasan tanpa rokok. Target lainnya adalah melanjutkan program pemberian bantuan paket persalinan bagi keluarga kurang mampu.

"Mulai tahun ini, pemerintah kota mulai menerapkan Qanun Nomor 1 Tahun 2017 tentang pengelolaan sampah. Bagi yang kedapatan membuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi, baik pidana maupun denda," ujar Aminullah Usman.


Pada apel gabungan tersebut, Wali Kota menyerahkan penghargaan kepada 11 gampong dengan capaian penerimaan PBB-P2 2018. Penghargaan juga diberikan kepada SKPK pengelola PAD bukan BLUD yang telah mencapai realisasi penerimaan terbaik.

Serta menyerahkan penghargaan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) atas raihan predikat wilayah bebas korupsi (WBK). 

"Predikat WBK ini diharapkan dapat semakin meneguhkan pewujudan peerintahan yang baik dan bersih di jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh," pungkas Aminullah Usman.

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019