Blangpidie (Antaranews Aceh) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) secara perlahan-lahan mulai naik kembali setelah delapan bulan melemah di level terendah.
Salah seorang petani kebun sawit di Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Abdya, Muazam di Blangpidie Kamis, mengatakan, harga kelapa sawit yang ditampung oleh pengusaha pabrik di Kabupaten Nagan Raya hanya Rp1.020/Kg dan kini sudah mengalami kenaikan menjadi Rp1.060.
"Alhamdulillah, harga TBS kelapa sawit secara perlahan-lahan sudah mulai bangkit dari keterpurukan setelah delapan bulan harganya melemah di level terendah," kata Muazam
Muazam menjelaskan, kenaikan harga TBS di daerahnya terjadi sejak akhir tahun lalu, dimana pada Minggu pertama bulan Desember 2018, harganya mengalami kenaikan dari Rp1.020 menjadi Rp1.040/Kg.
"Berselang dua minggu kemudian, tepatnya memasuki tahun baru 2019 harganya naik lagi menjadi Rp1.060/Kg. Jadi, kita berharap harga komoditi ini terus naik, agar ekonomi para petani sawit menjadi sejahtera," katanya.
Muazam juga berkata, sejak harga TBS naik, produktifitas sawit dikebunnya dikawasan Teluk Surin Lama Tuha mengalami penurunan, dimana dari sebelumnya mencapai 12 ton/hari, kini turun menjadi 8 sampai 10 ton/hari.
"Kalau dulu produktifitas TBS di kebun saya rata-rata 12 ton/hari. Kini sudah mulai memasuki masa trek. Insyaallah bulan depan produktifitasnya meningkat lagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Salah seorang petani kebun sawit di Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Abdya, Muazam di Blangpidie Kamis, mengatakan, harga kelapa sawit yang ditampung oleh pengusaha pabrik di Kabupaten Nagan Raya hanya Rp1.020/Kg dan kini sudah mengalami kenaikan menjadi Rp1.060.
"Alhamdulillah, harga TBS kelapa sawit secara perlahan-lahan sudah mulai bangkit dari keterpurukan setelah delapan bulan harganya melemah di level terendah," kata Muazam
Muazam menjelaskan, kenaikan harga TBS di daerahnya terjadi sejak akhir tahun lalu, dimana pada Minggu pertama bulan Desember 2018, harganya mengalami kenaikan dari Rp1.020 menjadi Rp1.040/Kg.
"Berselang dua minggu kemudian, tepatnya memasuki tahun baru 2019 harganya naik lagi menjadi Rp1.060/Kg. Jadi, kita berharap harga komoditi ini terus naik, agar ekonomi para petani sawit menjadi sejahtera," katanya.
Muazam juga berkata, sejak harga TBS naik, produktifitas sawit dikebunnya dikawasan Teluk Surin Lama Tuha mengalami penurunan, dimana dari sebelumnya mencapai 12 ton/hari, kini turun menjadi 8 sampai 10 ton/hari.
"Kalau dulu produktifitas TBS di kebun saya rata-rata 12 ton/hari. Kini sudah mulai memasuki masa trek. Insyaallah bulan depan produktifitasnya meningkat lagi," ujarnya.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019