Jakarta (Antaranews Aceh) - Pebalap sepeda track Indonesia Immamudin M Fadli meraih medali emas nomor individual pursuit putra C4-C5 para-sepeda di Asian Track Championship di Jakarta, Kamis.
M.Fadli keluar sebagai yang tercepat di babak final perebutan medali emas dengan catatan waktu resmi 4 menit 59,965 detik menyingkirkan pebalap sepeda Iran Mahdi Mohammadi di peringkat dua (5:23.920).
Sementara itu, pebalap Indonesia lainnya Sufyan Saori meraih medali perunggu (5:13.951) mengalahkan pebalap Malaysia Zuhairi Ahmad Tarmizi (5:23.920) di final perebutan tempat ketiga.
Di nomor yang berbeda, individu pursuit para-sepeda C1-C3, satu lagi pebalap Indonesia, Tryagus Arief Rachman meraih medali perunggu dengan catatan waktu 4 menit 0,313 detik.
M Fadli menggunakan "senjata" baru yang membantu dia merebut medali emas nomor individual pursuit putra C4-C5 sekaligus memecahkan rekor Asia.
"Saya mempunyai senjata baru yaitu Look R96 yang kastanya jauh dari sepeda terakhir yang saya pakai," ungkap Fadli usai menerima medali emas.
Sepeda buatan Prancis itu memiliki rangka yang terbuat dari serat karbon dan didukung dengan teknologi paling terkini dalam balap sepeda track.
Dengan sepeda itu, Fadli mampu memperbaiki catatan waktunya dari kisaran waktu 5 menit 3 detik yang dia ciptakan di Asian Para Games 2018 ke angka 4 menit 58,185 detik pada babak kualifikasi Asian Track Championship.
Dengan waktu tersebut Fadli juga memecahkan rekor Asia di nomor individu pursuit putra C4-C5 cabang para-sepeda.
"Saya mendapat perbaikan (waktu) terlebih pada saat pemusatan latihan di dua bulan terakhir ini. Ini adalah lanjutan dari Asian Para Games, jadi memang tidak ada jeda," kata Fadli.
"Lima detik dalam waktu dua bulan saya rasa saya cukup senang dengan hasil yang dimiliki," kata dia.
M.Fadli keluar sebagai yang tercepat di babak final perebutan medali emas dengan catatan waktu resmi 4 menit 59,601 detik dan setelah difaktorkan menjadi 4 menit 56,965 detik menyingkirkan pebalap sepeda Iran Mahdi Mohammadi di peringkat dua (5:23.920).
Selain menggunakna sepeda baru, M. Fadli kali ini menjalani latihan bersama dua pelatih sekaligus, yaitu pelatih dari PB ISSI dan pelatih dari NPC Para-Sepeda.
"Alhamdulillah pada kejuaraan ini saya mendapatkan perbaikan dibandingkan hasil Asian Para Games kemarin karena dua pelatih berkolaborasi," kata Fadli.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
M.Fadli keluar sebagai yang tercepat di babak final perebutan medali emas dengan catatan waktu resmi 4 menit 59,965 detik menyingkirkan pebalap sepeda Iran Mahdi Mohammadi di peringkat dua (5:23.920).
Sementara itu, pebalap Indonesia lainnya Sufyan Saori meraih medali perunggu (5:13.951) mengalahkan pebalap Malaysia Zuhairi Ahmad Tarmizi (5:23.920) di final perebutan tempat ketiga.
Di nomor yang berbeda, individu pursuit para-sepeda C1-C3, satu lagi pebalap Indonesia, Tryagus Arief Rachman meraih medali perunggu dengan catatan waktu 4 menit 0,313 detik.
M Fadli menggunakan "senjata" baru yang membantu dia merebut medali emas nomor individual pursuit putra C4-C5 sekaligus memecahkan rekor Asia.
"Saya mempunyai senjata baru yaitu Look R96 yang kastanya jauh dari sepeda terakhir yang saya pakai," ungkap Fadli usai menerima medali emas.
Sepeda buatan Prancis itu memiliki rangka yang terbuat dari serat karbon dan didukung dengan teknologi paling terkini dalam balap sepeda track.
Dengan sepeda itu, Fadli mampu memperbaiki catatan waktunya dari kisaran waktu 5 menit 3 detik yang dia ciptakan di Asian Para Games 2018 ke angka 4 menit 58,185 detik pada babak kualifikasi Asian Track Championship.
Dengan waktu tersebut Fadli juga memecahkan rekor Asia di nomor individu pursuit putra C4-C5 cabang para-sepeda.
"Saya mendapat perbaikan (waktu) terlebih pada saat pemusatan latihan di dua bulan terakhir ini. Ini adalah lanjutan dari Asian Para Games, jadi memang tidak ada jeda," kata Fadli.
"Lima detik dalam waktu dua bulan saya rasa saya cukup senang dengan hasil yang dimiliki," kata dia.
M.Fadli keluar sebagai yang tercepat di babak final perebutan medali emas dengan catatan waktu resmi 4 menit 59,601 detik dan setelah difaktorkan menjadi 4 menit 56,965 detik menyingkirkan pebalap sepeda Iran Mahdi Mohammadi di peringkat dua (5:23.920).
Selain menggunakna sepeda baru, M. Fadli kali ini menjalani latihan bersama dua pelatih sekaligus, yaitu pelatih dari PB ISSI dan pelatih dari NPC Para-Sepeda.
"Alhamdulillah pada kejuaraan ini saya mendapatkan perbaikan dibandingkan hasil Asian Para Games kemarin karena dua pelatih berkolaborasi," kata Fadli.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019