Meulaboh (Antaranews Aceh) - Perum Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, mengalami kekurangan stok beras 200 ton untuk merealisasikan program Bantuan sosial beras sejahtera (Bansos rastra) di wilayah kerjanya.
Kepala Perum Bulog Subdivre Meulaboh, Ade Mulyani di Meulaboh, Rabu, mengatakan, saat ini stok beras pemerintah yang tersedia di gudang Bulog Meulaboh hanya 1.400 ton yang diperkirakan hanya tercukupi untuk satu kali penyaluran rastra.
"Stok beras yang tersedia di gudang hingga awal Januari 2019 hanya 1.400 ton, dengan kebutuhan bansos rastra mencapai 400 ton per bulan, kami perkirakan tidak mencukupi untuk disalurkan secara merata sesuai diajukan," ungkapnya.
Hal itu disampaikan terkait dengan kebutuhan distribusi beras untuk Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya dan Simeulue, baik untuk bansos rastra mau pun kegiatan operasi pasar di saat terjadi gejolak kenaikan harga beras.
Ade Mulyani, menyampaikan, yang mereka khawatirkan adalah ketika terjadi kenaikan harga beras di pasar dalam waktu dekat, sebab saat ini sentra pertanian pangan di Aceh masih dalam proses penanaman padi dan belum bisa dilakukan serapan beras.
Karena itu pihaknya mengajukan penambahan beras kepada Bulog Divre Banda Aceh untuk kemudian diteruskan ke pusat untuk pengadaan beras yang diajukan sebanyak 1.000 ton untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
"Sudah kami ajukan ke Bulog Divre Banda Aceh untuk diteruskan ke pusat, untuk penyaluran bansos rastra, kita masih memiliki beras, tapi kekurangan sebanyak 200 ton, belum lagi untuk kebutuhan operasi pasar di beberapa daerah nanti," sebutnya lagi.
Lebih lanjut disampaikan, penambahaan stok beras di gudang perum Bulog Meulaboh tersebut sebagai upaya mengantisipasi hal - hal yang kemungkinan terjadi, operasi pasar serta beras cadangan untuk kebencanaan yang harus disediakan stanby.
Dengan penambahan 1000 ton beras itu, maka diperhitungkan tersedia 2.400 ton stok beras di gudang, dengan demikian tidak akan ada soalan ketika dibutuhkan oleh setiap daerah untuk kebencanaan mau pun operasi pasar.
Ade mengatakan, antisipasi lain adalah menjaga tersedianya stok beras di gudang saat serapan beras Bulog Meulaboh tidak tercapai, hal itu biasanya terjadi karena daerah sentra pertanian mengalami gagal panen akibat bencana mau pun kekeringan.
"Untuk bansos rastra pada akhir Januari 2019 ini sudah mulai disalurkan sesuai petunjuk kita terima program ini sampai April 2019. Setelah itu belum tahu lagi apakah masih rastra atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," demikian Ade Mulyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Kepala Perum Bulog Subdivre Meulaboh, Ade Mulyani di Meulaboh, Rabu, mengatakan, saat ini stok beras pemerintah yang tersedia di gudang Bulog Meulaboh hanya 1.400 ton yang diperkirakan hanya tercukupi untuk satu kali penyaluran rastra.
"Stok beras yang tersedia di gudang hingga awal Januari 2019 hanya 1.400 ton, dengan kebutuhan bansos rastra mencapai 400 ton per bulan, kami perkirakan tidak mencukupi untuk disalurkan secara merata sesuai diajukan," ungkapnya.
Hal itu disampaikan terkait dengan kebutuhan distribusi beras untuk Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya dan Simeulue, baik untuk bansos rastra mau pun kegiatan operasi pasar di saat terjadi gejolak kenaikan harga beras.
Ade Mulyani, menyampaikan, yang mereka khawatirkan adalah ketika terjadi kenaikan harga beras di pasar dalam waktu dekat, sebab saat ini sentra pertanian pangan di Aceh masih dalam proses penanaman padi dan belum bisa dilakukan serapan beras.
Karena itu pihaknya mengajukan penambahan beras kepada Bulog Divre Banda Aceh untuk kemudian diteruskan ke pusat untuk pengadaan beras yang diajukan sebanyak 1.000 ton untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
"Sudah kami ajukan ke Bulog Divre Banda Aceh untuk diteruskan ke pusat, untuk penyaluran bansos rastra, kita masih memiliki beras, tapi kekurangan sebanyak 200 ton, belum lagi untuk kebutuhan operasi pasar di beberapa daerah nanti," sebutnya lagi.
Lebih lanjut disampaikan, penambahaan stok beras di gudang perum Bulog Meulaboh tersebut sebagai upaya mengantisipasi hal - hal yang kemungkinan terjadi, operasi pasar serta beras cadangan untuk kebencanaan yang harus disediakan stanby.
Dengan penambahan 1000 ton beras itu, maka diperhitungkan tersedia 2.400 ton stok beras di gudang, dengan demikian tidak akan ada soalan ketika dibutuhkan oleh setiap daerah untuk kebencanaan mau pun operasi pasar.
Ade mengatakan, antisipasi lain adalah menjaga tersedianya stok beras di gudang saat serapan beras Bulog Meulaboh tidak tercapai, hal itu biasanya terjadi karena daerah sentra pertanian mengalami gagal panen akibat bencana mau pun kekeringan.
"Untuk bansos rastra pada akhir Januari 2019 ini sudah mulai disalurkan sesuai petunjuk kita terima program ini sampai April 2019. Setelah itu belum tahu lagi apakah masih rastra atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," demikian Ade Mulyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019