Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Adalah Toyota Land Cruiser, sebuah mobil dinas yang digunakan sebagai kendaraan operasional Bupati Aceh Barat H Ramli MS di periode kedua kepemimpinannya, setelah pada Pilkada 2017 lalu mendapatkan mandat dari masyarakat untuk memimpin lagi kabupaten tersebut bersama Wakil Bupati Banta Puteh Syam.
Tak ada yang menyangka bahwa mobil lawas berwarna hijau tua yang selama ini "dipiloti" oleh Said Mahmud (60) adalah mobil butut yang sudah berusia 22 tahun, sejak pertama kali dibeli pada tahun 1997.
Sekilas, mobil dinas berinterior lawas dan masih asli itu tidak terlihat seperti mobil dinas yang lama, karena selama ini memang dirawat dengan baik.
Bahkan, mobil dinas yang kini sudah beralih kepemilikan setelah didum oleh Bupati H Ramli MS pada tahun 2012, saat jabatannya di periode pertama berakhir. Hingga kini masih tetap dipakai sebagai kendaraan dinas untuk melayani masyarakat.
Dari segi warna, aksesoris, roda serta 98 persen bagian dari mobil tersebut tidak ada yang berubah.
"Mobil ini usianya sudah 22 tahun, sejak pertama kali dibeli pada tahun 1997, mobil ini sudah saya kendarai sebagai sopir Bupati Aceh Barat saat berdinas," kata Said Mahmud saat berbincang dengan Antara, Jumat (18/1) siang.
Ia mengisahkan saat mobil ini awalnya dibeli di Medan, Sumatera Utara yang merupakan bantuan dari Gubernur Aceh pada masa itu.
Mobil dinas tersebut awalnya tidak berwarna hijau namun warnanya abu-abu kelabu. Karena pada masa itu Aceh Barat di pimpin oleh almarhum Teuku Rosman, mobil dinas ini akhirnya diubah warna catnya berwarna hijau.
Namun, mobil dinas tersebut baru dua kali ditumpangi oleh Bupati Teuku Rosman, ternyata akhirnya sang bupati harus berpulang ke pangkuan ilahi karena sakit dan menghembuskan napas terakhir di Jakarta.
Kemudian, mobil dinas ini melayani Pj Bupati Aceh Barat Zulkarnen salama satu tahun yakni pada tahun 1998, dan akhirnya menjadi kendaraan dinas Bupati Drs Nasruddin selama lima tahun di periode kepemimpinannya hingga tahun 2003.
Namun lagi-lagi pada tahun 2003 hingga tahun 2005, kendaraan dinas itu tetap saja tidak berganti hingga dijabat oleh Pj Bupati Syahbuddin BP.
Kemudian, mobil dinas ini kembali menjadi andalan Pj Bupati Drs Nasruddin hingga akhirnya ditumpangi oleh Bupati H Ramli MS pada tahun 2007 hingga tahun 2012 atau satu periode masa jabatan.
Kini di periode kedua, mobil dinas lawas ini kembali menjadi andalan H Ramli MS sebagai alat transportasi pejabat untuk mengelilingi seluruh Aceh Barat agar dapat bersilaturahmi dengan masyarakat, maupun sebagai kendaraan dinas antar kabupaten.
"Selama saya sopiri, mobil dinas ini tidak pernah berulah. 22 tahun bersama saya, namun mobil ini tetap bersama saya saat perjalanan dinas," kata Said Mahmud.
Meski sudah pensiun dari PNS, Said mengaku tetap bangga bisa menjadi sopir dinas bupati.
Menurutnya, banyak kisah heroik saat ia mengendarai mobil dinas tersebut. Mulai dari konflik bersenjata Aceh hingga terjangan gempa dan tsunami, alhamdulillah mobil tersebut selamat.
Meski pernah terjebak dalam kontak senjata antara aparat keamanan bersama Gerakan Aceh Merdeka, namun dengan izin Allah SWT mobil tersebut tidak lecet sama sekali. Bahkan bagian kacanya juga luput dari tembakan peluru.
"Pernah beberapa kali kami terjebak kontak senjata, meski berada di dalam mobil dan sempat turun, Alhamdulillah semua penumpang selamat. Tidak ada yang kena tembak," kenangnya.
Bahkan saat musibah tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 silam, mobil yang ia kendarai itu juga luput dari terjangan tsunami. Kala itu, mobil yang ia sopiri tersebut hendak berangkat ke Banda Aceh, guna menjemput Pj Bupati Aceh Barat Syahbuddin BP.
Namun saat akan turun dari Gunung Geurutee, Aceh Jaya, mereka tiba-tiba diterjang gelombang tsunami. dengan izin Allah swt, mobil tersebut dapat dikemudikan dan luput dari terjangan tsunami dan tetap berada di jalan raya yang berada diatas gunung.
Tak hanya itu, mobil yang diproduksi puluhan tahun silam itu kini tetap menjadi andalan kendaraan dinas Bupati Aceh Barat.
Selain tidak pernah rusak parah, kehadiran mobil tersebut memiliki 'tuah' tersendiri bagi pimpinan daerah di kabupaten itu.
"Meski mobil dinas ini tua dari segi usia, namun kekuatan dan kelincahannya, insya Allah masih sama seperti baru, saat mobil ini baru dibeli dan saya ambil sendiri di Medan, Sumatera Utara," tuturnya.
Ia juga senang, saat dijabat kedua kali oleh Bupati Aceh Barat H Ramli MS, mobil butut ini kembali dipercayakan kepada dirinya sebagai "sang pilot".
"Usia boleh tua, kalau untuk tenaga, saya yakin mobil ini masih perkasa," kelakar Said Mahmud.
Said Mahmud mengakui, ia selama ini bekerja di Pemerintah Kabupaten Aceh Barat khusus sebagai sopir mobil dinas bupati.
Ia memulai karinya sebagai sopir mobil dinas Bupati Aceh Barat pada tahun 1982 saat kabupaten ini dijabat oleh Bupati Usman Mahmud. Masa itu kendaraan dinas yang digunakan pejabat daerah setempat jenis Toyota Hardtoop.
Kemudian saat dijabat oleh Bupati Malik Ridwan Badai, mobil dinas yang ia kemudikan jenis Toyota Land Rover.
Bahkan saat dijabat oleh Bupati Teuku Rosman di era tahun 1988-1998, mobil dinas yang digunakan yakni Chevrolet Trooper yang terkenal "garang" pada masa itu.
Baru pada pertengahan tahun 1998, mobil dinas itu diganti dengan jenis Toyota Land Cruiser dan hingga saat ini masih menjadi mobil dinas Bupati Aceh Barat.
Yang membuatnya bangga, mobil dinas itu juga pernah ditumpangi sebagai mobil dinas Pangdam Iskandar Muda saat konflik Aceh, bahkan mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat Menkopolkam RI di era Presiden Megawati, juga pernah menumpang mobil tersebut saat berkunjung ke Aceh Barat pada tahun 200-an.
Meski tak pernah diganti dengan mobil yang baru, Said Mahmud mengaku senang karena diusianya yang tak lagi muda, masih bisa mengabdi untuk Aceh Barat dan tentunya dengan mobil lawas Toyota Land Cruiser yang selalu setia bersama dirinya hingga saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Tak ada yang menyangka bahwa mobil lawas berwarna hijau tua yang selama ini "dipiloti" oleh Said Mahmud (60) adalah mobil butut yang sudah berusia 22 tahun, sejak pertama kali dibeli pada tahun 1997.
Sekilas, mobil dinas berinterior lawas dan masih asli itu tidak terlihat seperti mobil dinas yang lama, karena selama ini memang dirawat dengan baik.
Bahkan, mobil dinas yang kini sudah beralih kepemilikan setelah didum oleh Bupati H Ramli MS pada tahun 2012, saat jabatannya di periode pertama berakhir. Hingga kini masih tetap dipakai sebagai kendaraan dinas untuk melayani masyarakat.
Dari segi warna, aksesoris, roda serta 98 persen bagian dari mobil tersebut tidak ada yang berubah.
"Mobil ini usianya sudah 22 tahun, sejak pertama kali dibeli pada tahun 1997, mobil ini sudah saya kendarai sebagai sopir Bupati Aceh Barat saat berdinas," kata Said Mahmud saat berbincang dengan Antara, Jumat (18/1) siang.
Ia mengisahkan saat mobil ini awalnya dibeli di Medan, Sumatera Utara yang merupakan bantuan dari Gubernur Aceh pada masa itu.
Mobil dinas tersebut awalnya tidak berwarna hijau namun warnanya abu-abu kelabu. Karena pada masa itu Aceh Barat di pimpin oleh almarhum Teuku Rosman, mobil dinas ini akhirnya diubah warna catnya berwarna hijau.
Namun, mobil dinas tersebut baru dua kali ditumpangi oleh Bupati Teuku Rosman, ternyata akhirnya sang bupati harus berpulang ke pangkuan ilahi karena sakit dan menghembuskan napas terakhir di Jakarta.
Kemudian, mobil dinas ini melayani Pj Bupati Aceh Barat Zulkarnen salama satu tahun yakni pada tahun 1998, dan akhirnya menjadi kendaraan dinas Bupati Drs Nasruddin selama lima tahun di periode kepemimpinannya hingga tahun 2003.
Namun lagi-lagi pada tahun 2003 hingga tahun 2005, kendaraan dinas itu tetap saja tidak berganti hingga dijabat oleh Pj Bupati Syahbuddin BP.
Kemudian, mobil dinas ini kembali menjadi andalan Pj Bupati Drs Nasruddin hingga akhirnya ditumpangi oleh Bupati H Ramli MS pada tahun 2007 hingga tahun 2012 atau satu periode masa jabatan.
Kini di periode kedua, mobil dinas lawas ini kembali menjadi andalan H Ramli MS sebagai alat transportasi pejabat untuk mengelilingi seluruh Aceh Barat agar dapat bersilaturahmi dengan masyarakat, maupun sebagai kendaraan dinas antar kabupaten.
"Selama saya sopiri, mobil dinas ini tidak pernah berulah. 22 tahun bersama saya, namun mobil ini tetap bersama saya saat perjalanan dinas," kata Said Mahmud.
Meski sudah pensiun dari PNS, Said mengaku tetap bangga bisa menjadi sopir dinas bupati.
Menurutnya, banyak kisah heroik saat ia mengendarai mobil dinas tersebut. Mulai dari konflik bersenjata Aceh hingga terjangan gempa dan tsunami, alhamdulillah mobil tersebut selamat.
Meski pernah terjebak dalam kontak senjata antara aparat keamanan bersama Gerakan Aceh Merdeka, namun dengan izin Allah SWT mobil tersebut tidak lecet sama sekali. Bahkan bagian kacanya juga luput dari tembakan peluru.
"Pernah beberapa kali kami terjebak kontak senjata, meski berada di dalam mobil dan sempat turun, Alhamdulillah semua penumpang selamat. Tidak ada yang kena tembak," kenangnya.
Bahkan saat musibah tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 silam, mobil yang ia kendarai itu juga luput dari terjangan tsunami. Kala itu, mobil yang ia sopiri tersebut hendak berangkat ke Banda Aceh, guna menjemput Pj Bupati Aceh Barat Syahbuddin BP.
Namun saat akan turun dari Gunung Geurutee, Aceh Jaya, mereka tiba-tiba diterjang gelombang tsunami. dengan izin Allah swt, mobil tersebut dapat dikemudikan dan luput dari terjangan tsunami dan tetap berada di jalan raya yang berada diatas gunung.
Tak hanya itu, mobil yang diproduksi puluhan tahun silam itu kini tetap menjadi andalan kendaraan dinas Bupati Aceh Barat.
Selain tidak pernah rusak parah, kehadiran mobil tersebut memiliki 'tuah' tersendiri bagi pimpinan daerah di kabupaten itu.
"Meski mobil dinas ini tua dari segi usia, namun kekuatan dan kelincahannya, insya Allah masih sama seperti baru, saat mobil ini baru dibeli dan saya ambil sendiri di Medan, Sumatera Utara," tuturnya.
Ia juga senang, saat dijabat kedua kali oleh Bupati Aceh Barat H Ramli MS, mobil butut ini kembali dipercayakan kepada dirinya sebagai "sang pilot".
"Usia boleh tua, kalau untuk tenaga, saya yakin mobil ini masih perkasa," kelakar Said Mahmud.
Said Mahmud mengakui, ia selama ini bekerja di Pemerintah Kabupaten Aceh Barat khusus sebagai sopir mobil dinas bupati.
Ia memulai karinya sebagai sopir mobil dinas Bupati Aceh Barat pada tahun 1982 saat kabupaten ini dijabat oleh Bupati Usman Mahmud. Masa itu kendaraan dinas yang digunakan pejabat daerah setempat jenis Toyota Hardtoop.
Kemudian saat dijabat oleh Bupati Malik Ridwan Badai, mobil dinas yang ia kemudikan jenis Toyota Land Rover.
Bahkan saat dijabat oleh Bupati Teuku Rosman di era tahun 1988-1998, mobil dinas yang digunakan yakni Chevrolet Trooper yang terkenal "garang" pada masa itu.
Baru pada pertengahan tahun 1998, mobil dinas itu diganti dengan jenis Toyota Land Cruiser dan hingga saat ini masih menjadi mobil dinas Bupati Aceh Barat.
Yang membuatnya bangga, mobil dinas itu juga pernah ditumpangi sebagai mobil dinas Pangdam Iskandar Muda saat konflik Aceh, bahkan mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat Menkopolkam RI di era Presiden Megawati, juga pernah menumpang mobil tersebut saat berkunjung ke Aceh Barat pada tahun 200-an.
Meski tak pernah diganti dengan mobil yang baru, Said Mahmud mengaku senang karena diusianya yang tak lagi muda, masih bisa mengabdi untuk Aceh Barat dan tentunya dengan mobil lawas Toyota Land Cruiser yang selalu setia bersama dirinya hingga saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019