Banda Aceh, 10/2 (Antaraaceh) - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H ghazali Mohd Syam menyatakan diperlukan kerja keras seluruh elemen masyarakat di Provinsi Aceh untuk mengatasi ajaran sesat yang setiap saat mengincar umat muslim daerah ini.

"Perlu kerja keras seluruh komponen masyarakat untuk mengawasi, memelihara dan membimbing serta membentrngi aqidah keluarga," katanya di Banda Aceh, Senin.

Hal tersebut disampaikan disela-sela pembukaan sosialisasi fatwa dan hukum Islam 2014. Sosialisasi itu diikuti para pimpinan dayah (ponpes), tokoh masyarakat dan anggota MPU di Kabupaten Aceh Besar.

Ghazali menyatakan kekhawatirannya dan rongrongan terhadap ancaman aliran sesat, dan sempalan, pedangkalan aqidah, serta pemurtadan dengan sasaran utama adalah generasi muda di Aceh, khususnya di Aceh Besar.

Ketua MPU Aceh, menyebutkan generasi muda daerah ini sangat mudah terpengaruh oleh aksi-aksi pedangkalan aqidah jika tidak sejak dini diperkuat dengan keyakinan mereka dalam meningkatkan pendidikan agama.

Ia juga mengatakan bahwa di era teknologi informasi saat ini, penyebaran aliran sesat dan pedangkalan aqidah sangat mudah menjangkau berbagai kalangan masyarakat muslim, khususnya di provinsi berjuluk Serambi Mekah itu.

"Remaja dan anak-anak merupakan kelompok rentan pedangkalan aqidah dan aliran sesat. Upaya pedangkalan aqidah itu hanya mempengaruhi kalangan yang minim pengetahuan agamanya tapi juga menyerangkan berpengetahuan tinggi pemahaman agamnya," kata Ghazali Mohd Syam.

Dipihak lain, ia menjelaskan untuk mengantisipasi upaya pedangkalan aqidah dan pemurtadan itu tidak hanya tugas para ulama tapi pemerintah juga berperan untuk memberikan perhatian serius dalam melestarikan Islam di daerah ini.

"Kami menaruh harapan besar agar kedepan kegiatan pembinaan aqidah Islam kepada masyarakat terutama generasi muda Islam Aceh lebih ditingkatkan. Untuk itu, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang kuat lintas sektor di Aceh," kata Ketua MPU Aceh Ghazali Mohd Syam.

Pewarta: Pewarta : Azhari

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014