Suka Makmue (Antaranews Aceh) - Puluhan unit rumah transmigrasi yang berlokasi di kawasan terpencil di Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya sejak satu tahun terakhir tidak ditempati oleh pemiliknya.

Akibatnya, sebanyak 42 unit dari total 120 unit rumah di kawasan tersebut kini terbengkalai, beserta lahan kebun yang sudah disediakan oleh pemerintah.

"Akibat sudah lama tak dihuni, akhirnya sebagian rumah ini ditempati oleh warga yang tidak berhak," kata Kepala Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya kepada Antara, Jumat (25/1) di Suka Makmue.

Guna mengantisipasi penyalahgunaan bantuan rumah transmigrasi dari pemerintah, masyarakat melalui aparat desa juga telah melaporkan persoalan ini kepada Dandim 0116 Nagan Raya Letkol Inf Nanak Yuliana, agar dilakukan penertiban.

Dampak dari tidak dihuninya rumah bantuan tersebut, menyebabkan program pemerintah untuk membangun lokasi transmigrasi yang sudah ada di Nagan Raya tidak berjalan seperti yang diharapkan.

"Kami berharap rumah transmigrasi ini agar ditempati lagi oleh warga yang berhak," kata Oedriyati.

Meski sudah berulangkali menggelar rapat bersama masyarakat, guna membahas rumah yang kini tak lagi ditempati itu, akan tetapi sejauh ini belum membuahkan hasil.

Diduga, para warga yang sebelumnya sudah mendapatkan rumah di lokasi transmigrasi Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur sudah memiliki rumah pribadi di lokasi lain di luar areal transmigrasi.

Oedriyati menjelaskan, 120 unit rumah transmigrasi Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya itu dibangun oleh pemerintah sejak tahun 2015 lalu selama tiga tahap yakni tahap pertama sebanyak 30 unit, tahap kedua 50 unit, serta tahap ketiga sebanyak 40 unit.

Namun kini rumah tersebut hanya ditempati sebanyak 80 unit saja oleh warga, pungkas Kepala Desa Oedriyati.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019