Suka Makmue (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, berusaha mengatasi gangguan gajah liar terhadap masyarakat di kawasan trasmigrasi lokal Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur.
"Terkait gangguan gajah, Pemkab Nagan Raya akan membicarakan dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh untuk mencari solusi terbaik,” kata Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya, Mahdali, Senin (17/2).
Menurutnya, pemerintah daerah berupaya agar penanganan gajah liar di kawasan tersebut dilakukan secara tepat supaya gajah liar ke depan tidak lagi berkeliaran di pemukiman warga, khususnya di kawasan transmigrasi lokal Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur.
Baca juga: Pekerja kebun kelapa sawit meninggal tersengat listrik di Nagan
Pemerintah daerah mengakui selama ini dampak gangguan gajah liar di kawasan pedalaman tersebut, telah menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat di daerah tersebut terganggu, serta menyebabkan lahan pertanian, palawija dan hasil kebun masyarakat ikut rusak.
Tidak hanya itu, dampak gangguan gajah liar di daerah ini menyebabkan masyarakat ketakutan dan rumah warga yang dibangun oleh pemerintah, juga ikut dirusak oleh kawanan gajah.
Baca juga: Warga pemilik tanah tutup akses pintu masuk PLTU 1-4 Nagan Raya
Mahdali juga menegaskan Pemkab Nagan Raya juga memberikan perhatian penuh kepada masyarakat di transmigrasi lokal Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur dengan menempatkan guru di sekolah dasar di daerah ini, terdiri dari satu orang guru berstatus PNS dan satu orang dari tenaga honorer.
Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya, Sigit, Alwi dan Wakil Ketua DPRK, Puji Hartini mengatakan pihaknya akan memperjuangkan semua keluhan masyarakat di daerah ini dan berharap agar masyarakat tetap tenang dan bersabar terhadap kondisi yang dialami saat ini.
Pihaknya berkomitmen memperjuangkan keluhan masyarakat, termasuk soal sarana jembatan dan jalan yang sampai saat ini belum terbangun.