Meulaboh (Antaranews Aceh) - Harga jual pinang kering di Aceh Barat sejak satu bulan terakhir anjlok menjadi Rp8.000 per kilogram dari harga biasanya Rp12.500 per kilogram.

"Anjloknya sudah sebulan ini, kami sangat terimbas," kata Bukhari, petani pinang warga Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat kepada Antara, Minggu (27/1).

Akibatnya, petani pinang di wilayah itu mengeluh karena harga jual yang turun semakin drastis, dan membuat petani merugi.

Dampak dari penurunan harga tersebut menyebabkan petani di kabupaten tersebut enggan menjualnya ke pedagang atau pun agen pengepul, disebabkan harga beli yang tidak sesuai.

Mereka lebih memilih untuk menyimpan sementara waktu, hasil panen pinang yang sudah dibelah dan dikeringkan secara tradisional tersebut, dan baru akan dijual apabila harga jual kembali meningkat.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat segera salurkan bibit pinang betara

"Ada dua ton pinang yang sudah saya kumpulkan dari panen selama ini, kalau saya jual pasti rugi. Petani yang lain juga begitu, tidak mau jual," tambahnya.

Bukhari menduga, anjloknya harga jual pinang di Aceh Barat diduga ada permainan yang bertujuan membeli hasil panen petani dengan harga murah.

Mereka berharap Pemerintah Aceh Barat dan pihak terkait lainnya, agar segera turun tangan untuk menindaklanjuti hal ini sehingga tidak membuat petani semakin rugi dengan harga jual dan beli hasil panen pinang, yang tak sesuai dengan harga di pasaran lokal dan luar daerah, pintanya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019