Meulaboh (Antaranews Aceh) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, melaporkan 2,8 hektare lahan gambut terbakar di Desa Cot Seumeureng, Kecamatan Samatiga, dan masih ditangani bersama TNI dan Polri.

Kepala pelaksana BPBD Aceh Barat, Muktarudin, melalui sekretaris BPBD, Darmawan, di Meulaboh, Jumat, mengatakan, tim gabungan bersama satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) masih melakukan upaya pemadaman titik api agar tidak meluas karena suhu udara cukup panas.

"Dalam beberapa hari ini suhu udara dan cuaca sangat panas. Kita tidak bisa menyampaikan apakah terbakar lahan gambut itu disebabkan dibakar atau karena ada faktor lain," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon selularnya.

Di lokasi tersebut pemadaman titik api dilakukan dengan bantuan personil Kodim 0105/ Aceh Barat, Polres Aceh Barat, anggota Polsek Samatiga, Koramil dan petugas unit Damkar berjibaku dengan pipa air yang disiram ke lahan gambut.

Lokasi kebakaran lahan gambut tersebut, masuk dalam daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terlebih lagi dengan kondisi panas udara cuaca pada beberapa hari ini, sangat berpotensi memicu kebakaran lahan gambut.

Pihak BPBD Aceh Barat terus berupaya memantau lokasi lahan yang rawan terbakar di saat - saat seperti ini, sehingga segera ditangani, sebagaimana yang terjadi pada Kamis (14/2) siang di Kecamatan Meureubo.

"Kemarin (Kamis) juga ada sempat terjadi kebakaran lahan gambut di Kecamatan Meureubo, namun tim kita cepat turun melakukan penangganan sehingga tidak membesar dan meluas penyebaran apinya," ujarnya.

Lokasi kebakaran lahan gambut di Kecamatan Meureubo tersebut sempat mengeluarkan asap hitam ke atas permukaan lahan. Tim saat itu melakukan upaya pemadaman titik api di lokasi terdapat cukup besar rawa gambut itu.

Pihak BPBD Aceh Barat terus berupaya melakukan penanganan memadamkan api, apabila ada lahan gambut yang terbakar, kemudian melakukan pemantauan ke semua kawasan yang rawan sehingga bergerak lebih cepat apabila terjadi Karhutla.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019