Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh mendistribusikan 62,5 ton benih padi varitas unggul kepada 100 gabungan kelompok tani (gapoktan) dalam upaya meningkatkan produksi.

Kepala Dinas Pertanian Nagan Raya, T Kamaruddin di Nagan Raya, Kamis mengatakan, bantuan benih tersebut merupakan program yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) 2019.

"Dinas Pertanian memberikan sebanyak 62.500 kilogram benih padi kepada 100 kelompok tani di Nagan Raya ini untuk membantu dan meningkatkan kesejahteraan petani," katanya melalui Kasi Tanaman Pangan, Ibnu Hajar di sela - sela kegiatan.

Kelompok tani yang mendapatkan bantuan benih padi tersebut tersebar dari wilayah sentra produksi tanaman pangan seperti Kecamatan Kuala, Kecamatan Suka Makmue, Kecamatan Beutong dan Kecamatan Tadu Raya.

Bantuan benih padi tersebut diperkirakan untuk area lahan sawah seluas 2.500 hektare, dapat dilaksanakan dalam satu kali musim tanam atau dua kali musim tanam sesuai dengan Indek Pertanian (IP) daerah setempat.

Sejumlah kelompok tani yang mendapatkan bibit padi tersebut katanya berada di kawasan sentra produksi tanaman padi dan memiliki lahan sawah yang lumayan luas serta didukung oleh infrastruktur pertanian.

"Mengingat kelompok tani di beberapa kecamatan ini sedang sangat butuh bibit, bibit yang telah diberikan itu langsung digunakan karena sebagian besar petani daerah kita sudah panen musim gadu dan memasuki musim tanam selanjutnya," imbuhnya.

Dia juga berharap dengan pemberian bibit tersebut dapat menjadikan keseragaman musim tanam serentak bagi petani di Nagan Raya, karena menurutnya dengan penanaman serentak dapat meminimalisirkan serangan hama.

Hal tersebut sering terjadi dibeberapa kawasan yang rentan mendapat serangan hama, salah satu faktornya adalah tidak serentaknya umur tanaman padi, ketika ada satu area tanaman padi masih menggeluarkan bulir muda, ada pula petani yang sudah panen.

"Kita harap petani dapat melaksanakan penanaman serentak, keuntungan kalau tanam serentak ini dapat mencegah serangan hama yang menumpuk pada salah satu wilayah pertanian," demikian Ibnu Hajar.

Pewarta: Bahariandy Mahardeka

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019