Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry menggelar seminar tentang bahaya kecanduan game berlangsung pada Sabtu (23/3) di aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. 

Acara yang dihadiri oleh puluhan orang peserta mulai dari kalangan mahasiswa dan dosen ini mengangkat tema "Invasi Game di Era Informasi : Pengaruh Game dalam Kehidupan Nyata”. Acara dibuka oleh Zainuddin T, M.A. selaku wakil Dekan II FDK UIN Ar-Raniry
Dalam sambutannya, Zainuddin mengaitkan topik acara dengan tragedi penembakan di Masjid An- Nur, Selandia Baru. Beliau meyakini perbuatan yang sudah direncanakan jauh hari. “Kalau dilihat videonya, pelaku seperti sedang main game" kata Zainuddin. 

Ketua DEMA Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Muhammad Rafsanjani mengatakan, acara ini digelar atas keprihatinan terhadap perilaku generasi muda yang terpengaruh dengan game online yang sangat digemari mulai anak-anak sampai kalangan dewasa.

Rafsanjani menambahkan, generasi muda harus peka apabila  ada yang mengganggu agama Islam, tunjukkanlah bahwa agama Islam merupakan Rahmatallil’alamin, dan  kita generasi muda Islam harus bisa mengatur waktu dengan baik, jangan sampai lalai dengan game. 

Acara dilanjutkan dengan sesi seminar oleh pemateri pertama Teuku Farhan (Direktur Eksekutif MIT Aceh dan Praktisi IT Aceh) yang membahas tentang teknis dan jenis-jenis game yang beredar di dunia game.

Teuku Farhan mengatakan, Jumlah pengguna salah satu game berbasis mobile ada yang mencapai ratusan juta orang dan ada beberapa game yang menghina Islam, mencitrakan muslim sebagai teroris dan ini tanpa kita sadari.

Oleh karena itu, perlu disadari bahwa game ini bukan hanya soal hiburan tapi juga terkait dengan ideologi, ekonomi, politik bahkan menularkan budaya, ujarnya.

Dilanjutkan pemateri kedua oleh Dr.rer. med. Ns. Marthoenis, M.Sc., MPH (Dosen Fakultas Keperawatan Unsyiah) yang membahas tentang resiko gangguan kejiwaan akibat kecanduan game.

Marthoenis juga mengatakan sekarang rata-rata pemain game online mencapai 6 jam per hari, dan dilakukan pada malam hari, ujarnya. 

Pemateri terakhir disampaikan oleh Dr. Hendra Syahputra, M.M. selaku Ketua Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Praktisi Talents Mapping, yang membahas tentang mengelola bakat dan menjalani peran terbaik.

Hendra mengatakan, anak-anak mulai dari kecil harus dipantau oleh kedua orang tuanya, sehingga tidak terpengaruh dengan hal-hal yang tidak diinginkan. 

Ketiga pemateri juga menyatakan setuju dengan wacana Majelis Ulama Indonesia yang berencana menetapkan fatwa haram pada Game yang mengandung unsur kekerasan, pembunuhan dan sadisme.

Pewarta: Rilis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019