Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mengirim lima mahasiswa untuk mengikuti program Student Mobility di Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), Kyoto University, Jepang dalam upaya memperluas pengelaman akademik mahasiswa di tingkat internasional.
“Program ini merupakan bagian dari komitmen UIN Ar-Raniry Banda Aceh untuk memperluas pengalaman akademik mahasiswa di tingkat internasional sekaligus memperkuat kerja sama dengan universitas terkemuka dunia,” kata Koordinator program, Reza Idria di Darussalam, Banda Aceh, Senin.
Adapun kelima mahasiswa tersebut yakni Fathiya Rahma, Syarifah Julia Fadhlul, Najmul Akhir, Faiz Ramadhana Surya dan Muhammad Ariq Althaf.
Ia menjelaskan selama sepekan para peserta mengikuti serangkaian perkuliahan intensif dengan akademisi ternama, antara lain empat sesi bersama Professor Michael Feener (CSEAS), satu sesi dengan Professor Frank Korom (Boston University), serta satu sesi lagi dengan Professor Sumanto Al Qurtuby (King Fadh University) yang kini menjabat sebagai fellow di CSEAS.
Ia mengatakan program tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas pengetahuan mereka di bidang studi Asia Tenggara dan membangun jejaring internasional yang penting untuk masa depan mereka.
“Kita berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan lintas budaya dan memperdalam kajian kawasan bagi para mahasiswa,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Ar-Raniry Prof Saifullah Idris yang turut memimpin delegasi mengatakan program tersebut merupakan langkah konkret dalam mendukung visi UIN Ar-Raniry sebagai universitas bertaraf internasional.
"Student Mobility Program ini adalah bukti nyata dari komitmen UIN Ar-Raniry untuk menjadi World Class University, sebagaimana dicanangkan oleh Rektor Prof Mujiburrahman. Kami berharap program ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada mahasiswa untuk terus berprestasi di tingkat global," katanya.
Baca juga: Dikukuhkan jadi guru besar, Prof Husaini ungkap awal mula masuk Islam di Aceh