Hujan lebat yang disertai angin dan petir berpotensi terjadi di wilayah Provisi Aceh dalam beberapa hari mendatang.
Berdasarkan prakiraan cuaca di beberapa daerah di Indonesia terjadi hujan bahkan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir seperti di Aceh.
Hal itu disebabkan oleh adanya tekanan udara rendah di perairan kalimantan barat dan perairan Australia bagian utara, ungkap Prakirawan cuaca Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh, Lhokseumawe, Kamis.
Jelasnya, dengan adanya tekanan rendah di kawasan tersebut membentuk area belokan di Sumatera bagian tengah dan selatan, Selat Karimata, Sulawesi, Maluku utara dan utara perairan Papua. Serta terjadinya konvergensi yang memanjang dari perairan selatan Jawa Barat hingga Laut Jawa, Kalimantan Barat dan dari utara NTT hingga Papua. Sedangkan disisi lain terjadi sirkulasi sinklonik di barat Aceh.
"Dengan adanya kondisi cuaca tersebut, maka beberapa wilayah di Indonesia terjadi hujan lebat yang diserta angin kencang dan juga petir, termasuk wilayah Aceh," ucap Arijuddin.
Sedangkan untuk Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, Arijuddin mengatakan, bahwa sore hari hingga malam hari terjadi hujan dengan Intensitas ringan sampai sedang, namun sifatnya lokal dan tidak merata. Hal itu, karena terdapat belokan angin di wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya, serta diikuti oleh kelembaban udara pada lapisan atas cukup tinggi, sehingga terbentuklah awan-awan penghujan di wilayah Lhokseumawe.
Oleh karena itu, mengingat kondisi cuaca sebagaimana dimaksudkan, diimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap keberadaan awan konvektif Yang dapat berpotensi terjadinya hujan, petir, dan angin kencang.
"BMKG Stasiun Malikussaleh, akan selalu mengupdate kondisi cuaca yang berubah ubah, seperti potensi hujan dengan berbagai intensitas, petir dan angin kencang. Oleh karena itu, disaat BMKG menyebarluas informasi cuaca agar dapat diperhatikan," pinta Arijuddin.
Sementara itu sebagaimana diketahui, pasangan suami istri tewas setelah disambar petir di areal persawahan tepatnya, di Desa Alue Meraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Rabu (27/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut saksi mata, suami istri bersama seorang warga sebelum disambar petir berteduh di pondok sawah.
Namun nahas, pasangan suami istri tersebut meninggal dunia dan seoarang warga lainnya selamat akan tetapi harus dirawat di Puskesmas setempat dengan kondisi tubuh luka.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Berdasarkan prakiraan cuaca di beberapa daerah di Indonesia terjadi hujan bahkan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir seperti di Aceh.
Hal itu disebabkan oleh adanya tekanan udara rendah di perairan kalimantan barat dan perairan Australia bagian utara, ungkap Prakirawan cuaca Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh, Lhokseumawe, Kamis.
Jelasnya, dengan adanya tekanan rendah di kawasan tersebut membentuk area belokan di Sumatera bagian tengah dan selatan, Selat Karimata, Sulawesi, Maluku utara dan utara perairan Papua. Serta terjadinya konvergensi yang memanjang dari perairan selatan Jawa Barat hingga Laut Jawa, Kalimantan Barat dan dari utara NTT hingga Papua. Sedangkan disisi lain terjadi sirkulasi sinklonik di barat Aceh.
"Dengan adanya kondisi cuaca tersebut, maka beberapa wilayah di Indonesia terjadi hujan lebat yang diserta angin kencang dan juga petir, termasuk wilayah Aceh," ucap Arijuddin.
Sedangkan untuk Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, Arijuddin mengatakan, bahwa sore hari hingga malam hari terjadi hujan dengan Intensitas ringan sampai sedang, namun sifatnya lokal dan tidak merata. Hal itu, karena terdapat belokan angin di wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya, serta diikuti oleh kelembaban udara pada lapisan atas cukup tinggi, sehingga terbentuklah awan-awan penghujan di wilayah Lhokseumawe.
Oleh karena itu, mengingat kondisi cuaca sebagaimana dimaksudkan, diimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap keberadaan awan konvektif Yang dapat berpotensi terjadinya hujan, petir, dan angin kencang.
"BMKG Stasiun Malikussaleh, akan selalu mengupdate kondisi cuaca yang berubah ubah, seperti potensi hujan dengan berbagai intensitas, petir dan angin kencang. Oleh karena itu, disaat BMKG menyebarluas informasi cuaca agar dapat diperhatikan," pinta Arijuddin.
Sementara itu sebagaimana diketahui, pasangan suami istri tewas setelah disambar petir di areal persawahan tepatnya, di Desa Alue Meraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Rabu (27/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut saksi mata, suami istri bersama seorang warga sebelum disambar petir berteduh di pondok sawah.
Namun nahas, pasangan suami istri tersebut meninggal dunia dan seoarang warga lainnya selamat akan tetapi harus dirawat di Puskesmas setempat dengan kondisi tubuh luka.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019