Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyatakan ada tiga kiat sederhana yang dapat dilakukan oleh setiap individu untuk penyelamatan air yakni menghemat air, mengurangi pencemaran dan menanam air hujan.

"Hari Air Sedunia yang kita peringati setiap tanggal 22 Maret harus menjadi sebagai tonggak awal membangun kesadaran, bahwa kita perlu melakukan tindakan nyata untuk menyelamatkan air," katanya di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato tertulis yang dibacakan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Helvizar Ibrahim di sela-sela seminar peringatan Hari Air Se Dunia di Banda Aceh.

Ia menjelaskan melalui momentum peringatan hari se dunia tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun kesadaran dan juga melakukan tindakan nyata untuk menyelamatkan air.

Ia meyakini jika ketiga kiat tersebut dilakukan secara bersama-sama, maka akan berdampak besar bagi upaya penyelamatan dan penghematan air serta akan memberi kesempatan kepada orang lain untuk menikmati air.

Menurut dia langkah-langkah pengurangan pencemaran dan upaya menanam air hujan yaitu dengan memperbanyak membuat biopori, maka setiap individu telah ikut dalam upaya menjaga kualitas dan kuantitas air yang berkelanjutan.

Ia juga berpesan meski Indonesia negara tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi, namun seluruh warganya harus tetap dengan ketersediaan air, karena pertambahan penduduk, penebangan hutan liar dan makin menipisnya cadangan lahan serta intensitas bencana seperti longsor, banjir dan kekeringan yang semakin tinggi menjadi ancaman serius bagi ketersediaan air baku.

"Saya juga berharap seminar ini menjadi bagian dari kampanye global tentang pentingnya air bagi kehidupan dan menjadi bagian dari upaya kita bersama untuk tindakan perlindungan dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan," katanya.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019