Inkubator Bisnis Universitas Malikussaleh (Unimal), Provinsi Aceh, menjadi salah satu perguruan tinggi yang mendapat hibah fasilitasi Pengembangan Inkubator Bisnis dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) tahun 2019.

“Unimal dan 19 inkubator bisnis lainnya mendapat hibah pengembangan, lima inkubator bisnis mendapat hibah pendirian inkubator bisnis dan tiga inkubator bisnis mendapat hibah untuk penguatan science techno park,” ungkap Ketua Inovasi dan Inkubator Bisnis Unimal, Dr. Ibrahim Qamarius, Jumat.

Sebutnya, penandatangan perjanjian kerjasama hibah tersebut dilakukan pada kegiatan Kick of Meeting dan Pelatihan Konsep Inkubator Bisnis Teknologi, Kamis (11/4), di Hotel JW Marriott Surabaya.

Pada penandatangan kontrak itu juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, Dr. Patdono Suwignjo, Direktur Kawasan Sains Teknologi dan Penunjang Lembaga lainnya, Kemal Prihatman serta sejumlah pejabat kemenristekdikti, rektor/pinpinan perguruan tinggi dan pengelola inkubator bisnis.

“Setelah kick of meeting dan penandatangan kontrak, acara dilanjutkan dengan Pelatihan Konsep Inkubator Bisnis Teknologi dari tanggal 11 sampai 14 April,” ucap Ibrahim Qamarius.

Borang yang diajukan oleh Unimal yang lolos seleksi tersebut, mendapatkan pembiayaan untuk berbagai kegiatan, salah satunya magang ke Switzerland, ujar Ibrahim Qamarius.

Sebanyak lima perusahaan pemula berbasis teknologi (startup) atau tenant binaan Universitas Malikussaleh (Unimal) mendapatkan pembiayaan dari Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi tahun 2019. Diantaranya, Forganic (Pengawet Alami) milik Sulhatun/Halimah, That Groen Pomade (Miftahur Rahman), BUMOE (Bumbu Awak Kamoe) milik Mawaddah, Plastik Ramah Lingkungan (Rozanna Dewi/Aldila), dan FUGHA (Fusarium Gaharu) milik Teuku Rihayat/Nurhanifa.*
 

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019