Pemerintah Aceh menandatangani kontrak bersama kegiatan strategis APBA 2019 sebanyak 318 paket senilai Rp645 miliar yang tersebar di 29 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).

“Kita memang tidak bisa lagi mengulang waktu yang sudah berlalu dan penandatanganan ini masih agak terlambat. Saya minta kepada rekanan dapat memanfaatkan waktu yang ada sehingga berbagai program yang telah dicanangkan ini dapat dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat,” kata Nova Iriansyah di Banda Aceh, Rabu. 

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penandatanganan proyek stategis APBA 2019 di Anjong Mon Mata Banda Aceh. 

Ia menjelaskan kontrak yang ditandatangani tersebut merupakan kegiatan strategis APBA 2019 yang telah diumumkan di media massa tanggal 7 Januari 2019, sebanyak 1.373 paket dengan nilai Rp3,5 triliun. 

Paket yang sudah diumumkan pemenang tersebut sebanyak 318 paket senilai Rp645 miliar yang tersebar pada 29 SKPA dan dilakuka secara bertahap.

Nova juga mengingatkan, kepada para SKPA dan rekanan, bahwa proses penandatanganan kontrak bersama tersebut juga disaksikan oleh publik, karena itu, SKPA, KPA dan PPTK serta rekanan dapat bekerja dengan sebaik-baknya.

“Saya juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat, LSM, Ormas dan media, mari secara bersama kita lakukan pemantauan agar dalam pelaksanaan seluruh paket proyek berjalan baik, tepat waktu, berkualitas dan tepat sasaran serta tidak terjadi penyimpangan, sehingga hasilnya memiliki manfaat kepada masyarakat luas,” katanya.

Plt Gubernur Aceh meyakini pelibatan masyarakat dalam pengawasan proses dan tahapan pembangunan sangat penting agar terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih.

Ada pun paket pekerjaan yang ditanda tangani tersebut diantaranya jalan 20 paket/Rp317 miliar, gedung 14 paket/Rp44 miliar, jaringan irigasi 14 paket/Rp33,4 miliar, embung/waduk/bendung 1 paket/1,6 miliar, jetty/break water/pengaman pantai/tanggul 18 paket/38,2 miliar, sarana ibadah 9 paket/10,5 miliar, sarana olahraga 21 paket/Rp15 miliar, sarana peternakan 1 paket/0,35 miliar.

Berikutnya, sarana transmigrasi 3 paket/Rp 8 miliar,  sarana perhubungan 4 paket/3,8 miliar, sarana pendidikan 1 paket/Rp0,65b miliar dan sarana wisata 1 paket/Rp2,5 miiar.

Kemudian sarana pelabuhan 3 paket/Rp9 miliar, bibit/benih 7 paket/Rp3,1 miliar.

Selanjutnya, pupuk 1 paket/Rp0,48 miliar, bantuan UEP 43 paket/Rp 28 miliar, obat/BHP 7 paket Rp5,1 miliar, konsultan 55 paket/17,6 miliar, barang lainnya 47 paket/Rp27 miliar, jasa lainnya 22 paket/Rp64 miliar dan lain-lain 26 paket/17 miliar.

Nova juga mengingatkan para Kepala SKPA, KPA dan PPTK untuk segera melakukan penyelesaian semua proses administrasi yang dibutuhkan dan melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan proyek tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Ia juga mengimbau kepada para pemangku kebijakan terkait dan rekanan untuk secara bersama mulai bekerja dan menghargai waktu, karena keterlambatan pada suatu tahap akan berimbas pada tahapan lainnya.

“Saya bermimpi pada suatu titik kita akan bekerja pada tataran ideal sesuai waktu, karena kesesuaian waktu akan semakin mempercepat terwujudnya pertumbuhan ekonomi Aceh, yang akan berimbas pada terbukanya ekonomi, meningkatkan lapangan kerja dan menurunkan angka kemiskinan seperti yang kita sita-citakan bersama,” kata Nova.

 

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019