Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menerapkan kuliah antikorupsi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia setiap semester dalam upaya melahirkan generasi antikorupsi.

"Mahasiswa selaku agen perubahan harus berperan aktif membangun budaya antikorupsi di tengah masyarakat dan ini dimulai dari kehidupan sehari-hari," kata Wakil Rektor Bidang Akademik Unsyiah, Prof Marwan di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan kuliah antikorupsi perdana yang berlangsung di kampus "Jantong Hatee" Rakyat Aceh itu menghadirkan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Kedeputian Bidang Pencegahan KPK Giri Suprapdiono.

Menurut dia kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Unsyiah menciptakan generasi antikorupsi, sekaligus menumbuhkan semangat mahasiswa dalam pemberantasan korupsi.

"Kuliah ini juga bagian memberikan pemahaman dan mengajak mahasiswa untuk mengetahui lebih dalam seluk beluk korupsi dan cara pemberantasannya," katanya.

Ia mengatakan semangat antikorupsi di Indonesia mulai membaik sejak beberapa tahun belakangan, sesuai dengan data yang dirilis oleh Transparency International Indonesia yang menempatkan negara tersebut pada rangking ke 89 dari 180 negara dalam hal Indeks Persepsi Korupsi (IPK).

Menurut dia rangking tersebut terus membaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan semangat tersebut harus terus dijaga dan dipupuk agar semakin menguat di masa mendatang.

"Salah satu caranya dengan menginstal semangat ini kepada generasi muda yang notabene menjadi penerus bangsa," katanya.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019