Jakarta (Antaraaceh) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, polusi kabut asap di Provinsi Riau mengakibatkan produksi minyak terhenti sekitar 12.000 barel per hari sejak 11 Maret 2014.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Handoyo Budi Santoso di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa ratusan sumur produksi minyak ditutup akibat kabut asap.
"Kalau berlanjut, maka produksi minyak nasional bakal terancam mengingat Riau adalah penyumbang terbesar," katanya.
Menurut dia, potensi kehilangan produksi terbesar dari Blok Rokan yang dioperasikan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Kualitas udara yang buruk, dikemukakannya, menyebabkan penurunan daya (power shedding) 70 MW yang berada di area CPI.
"Sebanyak 573 sumur harus ditutup dan 19 unit pompa injeksi air harus ditutup akibat power shedding ini," ujarnya.
Selain itu, ia menyatakan, beberapa kegiatan konstruksi dan perawatan fasilitas produksi juga dihentikan karena minimnya jarak pandang.
"Kehilangan potensi produksi sebesar 8.800 barel per hari dari wilayah kerja ini," ujarnya.
Ia mengemukakan, penghentian produksi CPI juga mengakibatkan kenaikan biaya operasional wilayah pengeboran minyak (rig) karena penundaan pengeboran 15 rig selama 800 jam.
Kegiatan operasi, menurut dia, menjadi semakin terbatas karena per 13 Maret 2014 semua wilayah operasi CPI berada dalam kondisi kategori "merah" yang mengindikasikan standar indeks pencemaran (Pollution Standard Index/PSI) sudah di atas 500.
Kegiatan pekerja di luar ruangan terpaksa dikurangi dan harus dilakukan bergantian, ujarnya.
Gangguan operasi, dikatakannya, juga dialami PT BOB-Bumi Siak Pusako yang mengoperasikan Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP).
Potensi produksi yang hilang akibat gangguan di wilayah kerja CPP mencapai 4.000 barel per hari, ujarnya.
Kabut asap juga mempengaruhi kegiatan operasi Blok Malacca Strait yang dioperasikan EMP Malacca Strait dengan kehilangan potensi produksi sekitar 7.000 barel.
Saat ini, CPI membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memadamkan titik api dan dukungan logistik. CPI telah memadamkan sekitar 2.600 titik asap. (*)
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Handoyo Budi Santoso di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa ratusan sumur produksi minyak ditutup akibat kabut asap.
"Kalau berlanjut, maka produksi minyak nasional bakal terancam mengingat Riau adalah penyumbang terbesar," katanya.
Menurut dia, potensi kehilangan produksi terbesar dari Blok Rokan yang dioperasikan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Kualitas udara yang buruk, dikemukakannya, menyebabkan penurunan daya (power shedding) 70 MW yang berada di area CPI.
"Sebanyak 573 sumur harus ditutup dan 19 unit pompa injeksi air harus ditutup akibat power shedding ini," ujarnya.
Selain itu, ia menyatakan, beberapa kegiatan konstruksi dan perawatan fasilitas produksi juga dihentikan karena minimnya jarak pandang.
"Kehilangan potensi produksi sebesar 8.800 barel per hari dari wilayah kerja ini," ujarnya.
Ia mengemukakan, penghentian produksi CPI juga mengakibatkan kenaikan biaya operasional wilayah pengeboran minyak (rig) karena penundaan pengeboran 15 rig selama 800 jam.
Kegiatan operasi, menurut dia, menjadi semakin terbatas karena per 13 Maret 2014 semua wilayah operasi CPI berada dalam kondisi kategori "merah" yang mengindikasikan standar indeks pencemaran (Pollution Standard Index/PSI) sudah di atas 500.
Kegiatan pekerja di luar ruangan terpaksa dikurangi dan harus dilakukan bergantian, ujarnya.
Gangguan operasi, dikatakannya, juga dialami PT BOB-Bumi Siak Pusako yang mengoperasikan Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP).
Potensi produksi yang hilang akibat gangguan di wilayah kerja CPP mencapai 4.000 barel per hari, ujarnya.
Kabut asap juga mempengaruhi kegiatan operasi Blok Malacca Strait yang dioperasikan EMP Malacca Strait dengan kehilangan potensi produksi sekitar 7.000 barel.
Saat ini, CPI membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memadamkan titik api dan dukungan logistik. CPI telah memadamkan sekitar 2.600 titik asap. (*)
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014