Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar nelayan dan operator yang melayani pengguna jasa pelayaran atau penyeberangan mewaspadai gelombang tinggi di laut mencapai tiga meter lebih di wilayah perairan Aceh.

"Kita minta agar waspada gelombang tinggi hingga akhir pekan ini meliputi di perairan Sabang-Banda Aceh, Barat-Selatan, Samudera Hindia Barat Aceh, dan sekitarnya mencapai tiga meter lebih," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Rabu.

Ia mengatakan, hingga berakhirnya pekan ini diperkirakan masih terdapat massa udara bertekanan rendah berasal dari Samudera Hindia yang masuk ke wilayah udara di Aceh memicu terjadinya potensi curah hujan tinggi dan peningkatan gelombang.

Peningkatan gelombang di laut juga disertai kecepatan angin lebih dari 30 meter per jam, sehingga patut diwaspadai terutama nelayan yang melaut karena berpotensi menimbulkan bahaya, seperti karamnya perahu mesin pencari ikan.

"Kami minta seluruh masyarakat di Aceh tetap waspada, dan berhati-hati. Tidak hanya di laut, tetapi juga mereka yang tinggal di daratan. Potensi hujan lebat disertai angin kencang, bisa membahayakan rumah warga," katanya.

Dampak yang ditimbulkan akibat angin kencang, lanjut dia, seperti tumbangnya batang pohon, tiang baliho, spanduk, dan menerbangkan atap rumah masyarakat setempat.

"Bencana longsor dan banjir perlu diwaspadai di dataran tinggi di Aceh yang meliputi Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan daerah lainnya," tegas Zakaria.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek seblumnya melaporkan, angin kencang puting beliung telah merusak 16 rumah warga termasuk delapan unit rumah toko (ruko) yang terletak di sepuluh gampong (desa) pada empat kecamatan, Aceh Utara, Senin (10/6) sore.

"Puting beliung di Aceh Utara terjadi kemarin sekitar pukul 17.10 WIB, dan mengakibatkan 25 keluarga keluarga terdampak," ujarnya.

Ia merinci, ke-16 rumah tersebut masing-masing dua unit mengalami rusak berat akibat tertimpa pohon, terdapat lima rumah, satu kantor desa, dan delapan unit ruko masing-masing mengalami rusak ringan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara melaporkan, lokasi belasan rumah di Kecamatan Seneudon di antaranya meliputi tiga desa, yakni Matang Anoe, Cot Kafiraton, dan Matang Jeuleukat.

Lalu di Kecamatan Baktiya Barat meliputi Cot Paya dan Cot Buket, Kecamatan Simpang Keuramat di Alue Badee dan Keudee Simpang, dan Kecamatan Tanah Jambo Aye di Matang Jurong.

"Memang kondisi rumah yang rusak, karena mayoritas bagian atap rumah dilapisi seng lepas beterbangan ke udara akibat puting beliung di hujan deras. Tetapi ada juga atap rumah tertimpa pohon kelapa," katanya

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019