Warga Desa Simpang Peut, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, melakukan aksi tutup jalan menggunakan kursi dan pohon kelapa guna memprotes rusaknya badan jalan akibat angkutan truk pengangkut pasir galian c.

"Masyarakat terpaksa menutup badan jalan karena tidak ada solusi lain, karena badan jalan saban hari semakin rusak akibat dilintasi truk pengangkut pasir," kata Tuha Peut Desa Simpang Peut, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Darwin Saleh, Sabtu.

Dampak dari muatan truk tersebut juga menyebabkan badan jalan di desa mereka berlobang, dan tergenang air saat kawasan tersebut diguyur hujan sehingga menyebabkan pengguna jalan tidak bisa melintas.

Meski sudah berulangkali melakukan aksi protes, namun sampai saat ini aktivitas pengangkutan galian c yang berasal dari desa tetangga tersebut masih terus berlangsung, sehingga warga menggelar aksi protes.

"Kami meminta Pemkab Nagan Raya segera mengambil sikap terkait aktivitas pengangkutan pasir galian c ini, selain meresahkan, aktivitas tersebut diduga tidak memiliki izin resmi," tambah Darwin Saleh.

Warga juga berjanji akan terus melakukan aksi penutupan badan jalan apabila persoalan ini tidak segera diselesaikan oleh pihak terkait, khususnya aktivitas galian c.

"Kami juga meminta pemerintah daerah memperbaiki jalan yang rusak ini, agar aktivitas masyarakat tidak ikut terganggu," pinta Darwin Saleh.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019