Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Prof DR Syamsul Rizal, menilai klaim kebenaran dan monopoli keselamatan hanya ada pada kelompoknya sering menimbulkan gesekan dan memunculkan permusuhan.

"Kecenderungan cara beragama sebagian masyarakat Indonesia, termasuk Aceh masih pada tataran klaim kebenaran dan monopoli keselamatan hanya ada pada kelompoknya. Sikap ini sering menimbulkan gesekan, kelompok lain diposisikan sebagai saingan," katanya di Banda Aceh, Rabu.

Hal tersebut juga disampaikan Guru Besar Ilmu Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry itu pada diskusi tematik "Ketulusan Dalam Beragama di Aceh" di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. 

Menurutnya, dua aspek di atas saat ini terus muncul dan menjadi persoalan serius di masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini. Padahal kata Syamsul Rijal, pengamalan beragama seharusnya bersifat transformatif dalam tatanan wilayah yang beragam. 

“Di saat pesan agama ditunaikan bersifat pribadi, hanya diri sendirilah yang mengetahui indikator ajakannya. Berbeda jika pesan agama dijalankan dalam tataran lebih luas dalam masyarakat maka diperluka sikap tidak ingin menang sendiri,” katanya.

Apalagi kata Syamul Rijal, sebagian masyarakat beragama sering menyatakan kebenaran hanya milik kelompok atau dirinya sendiri yang paling benar.

Dalam menjalankan ajara agama, menurut Syamul Rijal ada tiga aspek wilayah yang selayaknya dipahami oleh para  pelaku kebaikan. Yakni, pengalaman beragama pada wilayah pribadi, wilayah publik, dan beragama dalam wilayah bernegara secara luas di mana  masyarakatnya juga majemuk dalam berkeyakinan.

“Pada wilayah ini keagamaan bukan sebatas pribadi melainkan keberagamaan dalam interaksi dengan wilayah lebih luas. Perlu saling dewasa dalam beramal saleh, apalagi dalam kontek bernegara penguasa harus mampu memayungi semua komponen masyarakat yang beragama, bukan justru menjadi pemain untuk satu komunitas yang dominan,” katanya.

Selain Syamsul Rijal, Diskusi Tematik berkait ajaran agama itu juga menghadirkan Ketua Majelis Permusyawatan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh, Dr Damanhuri, Mag, dan Dr Jabbar Sabil alumnu Dayah Mudi Mesra Samalanga.
 

Pewarta: Arief Ramdan

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019