Kepala Dinas Peternakan Aceh, Rahmandi mengharapkan seluruh kabupaten/kota di provinsi ujung paling barat Indonesia untuk berjuang membuat kawasan khusus pengembangan ternak kerbau, agar populasinya terjaga sepanjang masa.

"Kita berharap semua kabupaten/kota di Provinsi Aceh juga berjuang untuk membuat areal kawasan khusus pengembangan ternak kerbau," katanya di sela-sela peninjauan acara Expo Ternak tingkat Provinsi Aceh ke-10 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis.

Ia mengeluarkan harapan tersebut ketika ditanya Antara terkait upaya Dinas Peternakan Aceh dalam mempertahankan populasi kerbau rawa yang dari tahun ke tahun semakin berkurang setelah hadirnya alsintan dan banyaknya tingkat peralihan lahan.

Baca juga: Ini alasan kenapa masyarakat pantai barat selatan suka daging kerbau

Rahmandi berkata, Kabupaten Abdya sepertinya sudah mengarah ke program pengembangan ternak kerbau, selain untuk kebutuhan daging juga sebagai upaya menjaga populasi kerbau yang semakin menurun.  

"Kabupaten Abdya sepertinya sudah mengarah ke situ, karena Bupati Akmal Ibrahim akan menyiapkan lahan 100 hektare. Di lahan itu nantinya akan dikembangkan kerbau hasil perkawinan silang," katanya.

"Artinya kerbau-kerbau yang dikembangkan tidak inbreeding (kawin sedarah) sehingga popoulasi kerbau dapat dipertahankan, mungkin dari sini bibitnya nanti akan dibagikan ke masyarakat," katanya lagi.

Baca juga: Populasi kerbau rawa di Abdya semakin berkurang

Rahmandi mengaku untuk menjaga populasi ternak kerbau, Pemerintah Aceh telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Pusat dengan cara melakukan pengiriman kerbau pejantan ke Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Kementerian Pertanian.

"Di sini (Balitnak) nanti, semen atau sperma kerbau pejantan itu dikoleksi, disimpan dan itu nanti dipacking lagi, sehingga nanti bisa disuntikkan lagi ke kerbau-kerbau yang ada di Aceh melalui inseminasi buatan demi mepertahankan populasi dan keberadaanya," tuturnya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019