Populasi kerbau rawa (Bubalus bubalis) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dari tahun ke tahun terus berkurang akibat alih pungsi lahan.

Berdasarkan rekapitulasi data populasi ternak diperoleh Antara pada Dinas Pertanian dan Holtikultura, Kabupaten Abdya, Selasa, jumlah kerbau rawa di daerah itu pada tahun 2018 tercatat 3.489 ekor atau menurun dibandingkan tahun 2017 sebanyak 3.519 ekor.

Salah seorang peternak kerbau di Kecamatan Susoh, Samsuar mengatakan, populasi kerbau semakin berkurang karena lapangan penggembalaan sudah sempit, akibat alih fungsi lahan.

Baca juga: Populasi ternak kerbau di Aceh Barat meningkat 25.000 ekor lebih

"Dulu lapangan rumput masih luas makanya banyak ternak kerbau di desa-desa. Sekarang sudah berkurang karena lapangan gembalanya sudah sempit, akibat alih fungsi lahan," katanya.

Kata dia, tidak sedikit lapangan rumput yang dulu tempat anak-anak gembala kerbau kini sudah dimanfaatkan petani untuk bercocok tanam, baik tanaman perkebunan maupun holtikultura.

"Sekarang semua lahan tidur di desa-desa sudah jadi lahan produksi, termasuk lahan gunung dekat permukiman sudah digarap petani, sehingga ketersediaan rumput sekarang terbatas," katanya.

Baca juga: Sepuluh ekor kerbau di Aceh Barat mati mendadak

Berbeda dengan yang disampaikan oleh masyarakat petani Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Basri. Ia mengatakan, para petani sudah jarang beternak hewan kerbau sejak hadirnya alat mesin pertanian (alisntan) ke seluruh desa.

"Sejak ada traktor tangan (handtraktor), fenomena alam petani bajak sawah dengan kerbau di desa saya sudah 10 tahun menghilang," ujarnya. 

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019