Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh mengukuhkan tiga guru besar dalam rapat senat terbuka yang dipimpin Ketua Senat Unsyiah Prof Said Muhammad di Darussalam, Banda Aceh, Jumat.

Ketiga guru besar yang dikukuhkan tersebut masing-masing Prof. Dr. Drh. Ummu Balqis, M.Si, Prof. Dr. Muhammad Dani Supardan, S.T., M. T dan Prof. Dr. Nasaruddin, S.T., M.Eng.

"Alhamdulillah pertumbuhan jumlah profesor Unsyiah tahun ini cukup menggembirakan di mana pada pertengahan tahun ini Unsyiah telah berhasil menambah lima profesor baru dari berbagai program studi sehingga total keseluruhan profesor berjumlah 65 orang," kata Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal.

Rektor menjelaskan pengukuhan tiga profesor tersebut berpotensi besar untuk memperbaiki peringkat jumlah publikasi ilmiah bereputasi dari Unsyiah, melalui kepakaran yang mereka miliki dan tertuang dalam publikasi di jurnal-jurnal bereputasi.

Baca juga: Unsyiah targetkan 150 guru besar 2022

Menurut dia, pertumbuhan jumlah profesor Unsyiah ini masih berkutat di angka 4 persen dari jumlah dosen secara keseluruhan menyusul adanya penambahan dosen baru di beberapa program studi sehingga memperbesar faktor pembagi.

Ia mengatakan untuk memenuhi target minimal dari Kemenristekdikti, maka sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis riset, Unsyiah membutuhkan penambahan sebanyak 95 orang profesor lagi guna mencapai persentase sepuluh persen jumlah profesor.

Perguruan tinggi yang sudah berhasil memenuhi syarat minimal tersebut masih sangat terbatas yaitu Institut Pertanian Bogor (17 persen), Universitas Hasanuddin (15 persen), Institut Teknologi Bandung (13 persen), Universitas Gadjah Mada (12 persen) dan Universitas Indonesia (11 persen).

"Kita tetap optimis bahwa jumlah profesor di Unsyiah, insya Allah akan terus bertambah secara signifikan di tahun-tahun mendatang, sehingga segera bisa memenuhi syarat minimal sepuluh persen," kata Rektor.

Baca juga: Unsyiah Banda Aceh kukuhkan tiga Guru Besar

Ia mengatakan Prof. Ummu Balqis merupakan profesor wanita ketujuh di Unsyiah dan pertama di Fakultas Kedokteran Hewan. Kepakarannya dalam bidang patologi sangat dibutuhkan pada bidang peternakan.

Prof. Dr. Drh. Ummu Balqis, M.Si dikukuhkan dengan judul Pengembangan Riset Histopatologi untuk Pengujian Aktivitas Antelmintik dari Bahan Alami., Prof. Dr. Muhammad Dani Supardan, S.T., dengan judul Pengembangan Proses Produksi Minyak Nabati dan Produk Turunannya untuk Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam.

Kemudian orasi ilmiah dari Prof. Dr. Nasaruddin, S.T., M.Eng dengan judul Teknologi Komunikasi Digital: Perkembangan Terkini, Tantangan dan Peluang Riset di Masa Depan.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019