Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyalurkan bantuan berupa bahan bangunan bagi warga yang menjadi korban atau terdampak dari fenomena langka hujan es sebesar gundu pada lima kampung (desa) di Aceh Tengah.

"Bantuan Pemerintah Aceh yang diserahkan Plt Gubernur Aceh hari ini, di antaranya material seng sebanyak 2.200 lembar dan paku 10 kotak besar," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Teuku Ahmad Dadek melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Sabtu.

Ia mengatakan, bantuan bahan bangunan tersebut diserahkan oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar yang dihadiri sejumlah pejabat terkait di kantor bupati setempat.

Nova, seperti ditirukan dia, ketika serah terima bantuan dari Pemerintah Aceh tersebut berharap dapat meringankan beban para korban tertimpa bencana dari fenomena hidrometeorologi di daerah dataran tinggi di Kecamatan Jagong Jeget itu. 

Kemudian dilanjutkan penandatanganan berita acara serah terima barang antara dirinya sebagai perwakilan Pemerintah Aceh dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Tengah Thamrin Elashri yang disaksikan dua kepala daerah.

"Pak Gubernur berharap semoga bantuan yang diberikan tersebut, bisa meringankan derita korban bencana," ujar dia.

Seperti diketahui, fenomena langka berupa hujan es berukuran sebesar gundu telah melanda di lima desa dari total 10 desa, yakni Paya Dedep, Paya Tungel, Jeget Ayu, Jaging Jeget, dan Bukit Kemuning di Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah, Ahad (7/7).

Peristiwa yang tergolong jarang terjadi ini berlangsung secara singkat sekitar 10 menit, yakni mulai pukul 14:15 WIB hingga jam 14: 25 WIB.

"Bencana hujan es ini, tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa," tutur Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyebut, fenomena hujan es bisa saja terjadi di satu wilayah, meski keadaan cuaca bertolak belakang akibat musim kemarau yang memungkinkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Ada dua kejadian kemarin saling bertolak belakang, seperti di Aceh Tengah ada hujan es dan di tempat lain timbulnya titik panas," ucap Kepada Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad.

Zakaria mengaku, fenomena ini memang sangat jarang terjadi. Tetapi, lanjutnya, bukan suatu hal yang tidak mungkin, mengingat wilayah Aceh Tengah merupakan salah satu daerah dataran tinggi wilayah tengah di Aceh.

Ia menerangkan, sangat lazim terjadi hujan es pada satu wilayah dataran tinggi akibat sering mengalami hujan yang bersifat sangat lokal di satu tempat, sedangkan di tempat lain panas terik melanda.

"Hujan es biasanya terjadi di satu daerah yang bersifat lokal dan dengan durasi singkat, yakni berkisar antara 7 - 12 menit saja," kata dia.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019