Bayi kembar siam dempet perut Adam dan Malik akan menjalani operasi pemisahan pada Selasa (23/7), di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
Berbagai persiapan pun terus dilakukan oleh Tim dokter RSUP Adam Malik untuk pemisahan bayi kembar siam asal Tapanuli Utara (Taput) itu.
Ketua Tim Dokter Pemisahan Kembar Siam Adam dan Malik, Prof Guslihan Dasa Tjipta di Medan, Senin menyatakan optimistis dengan pelaksaan operasi mendatang, meskipun awalnya sempat mengkhawatirkan adanya pembuluh darah yang menyeberang antartubuh bayi.
Ia mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, pembuluh darah yang menempel di hati bukanlah pembuluh darah utama. Menurutnya, hal itu tidak akan berdampak buruk kepada salah satu bayi.
"Dan saat ini kondisi tubuh bayi normal dengan berat badan 17 kg, dan sudah siap untuk dilakukan proses pemisahan," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh dokter bedah anak Erjan Fikri. Ia mengatakan, berdasarkan hasil terakhir foto CT-scan 3 dimensi, ditemukan pembuluh darah Adam yang menyeberang ke Malik.
Baca juga: Operasi kembar siam ditanggung RSUP Adam Malik
Meski demikian, katanya, bayi kelahiran 22 November 2018 ini dinyatakan cukup layak untuk dilakukan proses pemisahan.
"Karena bagian yang menyatu yang akan kita pisahkan hanya perut bagian atas, kulit, dan sebahagian jaringan hati. Dimana, jaringan hati terdapat pembuluh darah yang lumayan besar, yang menyeberang. Inilah nanti yang akan menjadi masalah pada proses pemisahan." ujarnya.
Ia berharap, bersama dengan tim yang dikerahkan oleh RSUP Adam Malik, proses pemisahan bayi kembar Adam dan Malik ini dapat berjalan dengan lancar.
"Kami mohon sama-sama kita berdoa semoga pekerjaan kita dapat dilakukan dengan baik," tuturnya.
Bayi kembar siam Adam dan Malik lahir pada 22 November 2018 di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr FL Tobing, di Kota Sibolga.
Keduanya merupakan anak ketiga dan keempat dari pasangan Juliadi Silitonga dan Noorida Sihombing, warga Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Berbagai persiapan pun terus dilakukan oleh Tim dokter RSUP Adam Malik untuk pemisahan bayi kembar siam asal Tapanuli Utara (Taput) itu.
Ketua Tim Dokter Pemisahan Kembar Siam Adam dan Malik, Prof Guslihan Dasa Tjipta di Medan, Senin menyatakan optimistis dengan pelaksaan operasi mendatang, meskipun awalnya sempat mengkhawatirkan adanya pembuluh darah yang menyeberang antartubuh bayi.
Ia mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, pembuluh darah yang menempel di hati bukanlah pembuluh darah utama. Menurutnya, hal itu tidak akan berdampak buruk kepada salah satu bayi.
"Dan saat ini kondisi tubuh bayi normal dengan berat badan 17 kg, dan sudah siap untuk dilakukan proses pemisahan," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh dokter bedah anak Erjan Fikri. Ia mengatakan, berdasarkan hasil terakhir foto CT-scan 3 dimensi, ditemukan pembuluh darah Adam yang menyeberang ke Malik.
Baca juga: Operasi kembar siam ditanggung RSUP Adam Malik
Meski demikian, katanya, bayi kelahiran 22 November 2018 ini dinyatakan cukup layak untuk dilakukan proses pemisahan.
"Karena bagian yang menyatu yang akan kita pisahkan hanya perut bagian atas, kulit, dan sebahagian jaringan hati. Dimana, jaringan hati terdapat pembuluh darah yang lumayan besar, yang menyeberang. Inilah nanti yang akan menjadi masalah pada proses pemisahan." ujarnya.
Ia berharap, bersama dengan tim yang dikerahkan oleh RSUP Adam Malik, proses pemisahan bayi kembar Adam dan Malik ini dapat berjalan dengan lancar.
"Kami mohon sama-sama kita berdoa semoga pekerjaan kita dapat dilakukan dengan baik," tuturnya.
Bayi kembar siam Adam dan Malik lahir pada 22 November 2018 di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr FL Tobing, di Kota Sibolga.
Keduanya merupakan anak ketiga dan keempat dari pasangan Juliadi Silitonga dan Noorida Sihombing, warga Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019