Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mulai membentuk tim siaga darurat bencana kabut asap guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda daerah itu sejak awal Juli 2019 lalu hingga saat ini.

"Tim yang kita bentuk ini terdiri dari TNI, Polri, BPBD, serta sejumlah lembaga lainnya dengan harapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat secepatnya dapat dipadamkan," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS, Kamis di Meulaboh.

Ia berharap dengan adanya rapat koordinasi dan pembentukan tim tersebut, penanganan kebakaran lahan dapat dilakukan secara efektif, cepat dan tanggap sehingga sebaran api dapat dihentikan.

Dia juga mengakui saat ini luas lahan yang terbakar di Kabupaten Aceh Barat sudah mencapai 121,8 hektare dengan sebaran api meliputi Kecamatan Johan Pahlawan 17 hektare, Samatiga 0,5 hektare, Meureubo 7,2 hektare, Woyla 20 hektare, Bubon 63 hektare, Arongan Lambalek 2,5 hektare serta Kaway XVI seluas 11,6 hektare.

Dampak kebakaran hutan dan lahan di daerah tersebut juga sudah menyebabkan kabut asap di masyarakat, mengganggu aktivitas dan kesehatan warga.

Meski pemerintah daerah sudah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api dengan cara menurunkan petugas pemadam dari BPBD, TNI, Polri, serta berbagai petugas dari instansi terkait, namun sebaran api yang membakar hutan dan lahan di daerah itu tetap saja sulit dipadamkan.

Sementara itu, Komandan Korem 012 Teuku Umar, Kolonel Infanteri Aswardi dalam rapat koordinasi penanggulangan karhutla di Kantor Bupati Aceh Barat mengatakan, status kebakaran hutan dan lahan di kabupaten tersebut kini menjadi darurat bencana asap.

Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain selain melakukan pemadaman api dan mengambil langkah tepat dalam mengatasi karhutla di daerah ini.

Ia juga berencana membentuk organisasi sesuai peran masing -masing, kemudian menyiapkan kekuatan personel untuk ditugaskan ke lokasi kebakaran lahan dan pemadaman api.
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019