Polisi menjemput keluarga pelaku penyerangan terhadap anggota Polsek Wonokromo Ajun Inspektur Satu Agus Sumartono berinisial IM, di kawasan Sidosermo Surabaya, Sabtu malam.
Pantauan di lokasi, istri dan tiga anak pelaku diminta ikut polisi, dan petugas juga menggeledah indekos serta mengamankan laptop, kertas, dan ponsel.
Ketua RT 03, RW 02 Sidosermo, Ainul Arif ketika ditemui wartawan mengatakan perilaku pelaku IM memang berubah sejak setahun lalu.
"Kesehariannya biasa saja. Dia itu jualan sempol sama kirim kerupuk makaroni di sini. Jualannya keliling dan anaknya juga sekolah di sini," ujarnya.
Pelaku IM, kata dia, dinilai berubah lebih tertutup ketika mengikuti suatu kegiatan pengajian, termasuk istrinya yang sebelumnya suka bergaul juga ikut tertutup ke warga.
"Dulu dia sering jalan-jalan ke sini bersama istrinya. Setelah istrinya bercadar dan ikut itu, ya jarang lagi," ucapnya.
Dia bersama warga mengaku selama ini tidak pernah melihat adanya gerak-gerik mencurigakan, tamu atau orang-orang berkumpul di tempat tinggal IM.
Selain itu, mengenai pengajian apa yang diikuti pelaku IM, Ainul mengaku tidak mengetahuinya.
Sebelumnya, pada pukul 17.00 WIB, seorang pria tak dikenal menyerang anggota Polsek Wonokromo dengan berpura-pura melapor ke bagian SPKT.
Namun, tiba-tiba pelaku menyerang menggunakan celurit hingga mengakibatkan seorang anggota polisi terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Pantauan di lokasi, istri dan tiga anak pelaku diminta ikut polisi, dan petugas juga menggeledah indekos serta mengamankan laptop, kertas, dan ponsel.
Ketua RT 03, RW 02 Sidosermo, Ainul Arif ketika ditemui wartawan mengatakan perilaku pelaku IM memang berubah sejak setahun lalu.
"Kesehariannya biasa saja. Dia itu jualan sempol sama kirim kerupuk makaroni di sini. Jualannya keliling dan anaknya juga sekolah di sini," ujarnya.
Pelaku IM, kata dia, dinilai berubah lebih tertutup ketika mengikuti suatu kegiatan pengajian, termasuk istrinya yang sebelumnya suka bergaul juga ikut tertutup ke warga.
"Dulu dia sering jalan-jalan ke sini bersama istrinya. Setelah istrinya bercadar dan ikut itu, ya jarang lagi," ucapnya.
Dia bersama warga mengaku selama ini tidak pernah melihat adanya gerak-gerik mencurigakan, tamu atau orang-orang berkumpul di tempat tinggal IM.
Selain itu, mengenai pengajian apa yang diikuti pelaku IM, Ainul mengaku tidak mengetahuinya.
Sebelumnya, pada pukul 17.00 WIB, seorang pria tak dikenal menyerang anggota Polsek Wonokromo dengan berpura-pura melapor ke bagian SPKT.
Namun, tiba-tiba pelaku menyerang menggunakan celurit hingga mengakibatkan seorang anggota polisi terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019