Nangarhar/Kunduz (ANTARA) - Seorang perempuan polisi tewas diserang beberapa pria bersenjata di Kota Jalalabad, Afghanistan timur, pada Kamis, kata para pejabat.
Pembunuhan itu merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam sepekan di kota tersebut terhadap perempuan.
Rentetan serangan dengan mengusung target tertentu telah menebar ketakutan di pusat-pusat kota.
Jenazah perempuan polisi itu dibawa ke rumah sakit kota di Jalalabad, ibu kota Provinsi Nangarhar timur, kata Gulzad Sangar, juru bicara rumah sakit.
Farid Khan, juru bicara kepolisian provinsi, mengatakan dua tersangka ditangkap sehubungan dengan serangan itu. Namun, ia tidak memberikan keterangan lebih rinci.
"Dia sedang dalam perjalanan untuk menjalankan tugas ketika orang-orang bersenjata menyerangnya," katanya.
Pada Selasa (30/3), beberapa pria bersenjata tak dikenal juga menembak dan membunuh tiga perempuan petugas pemberi vaksin di Jalalabad. Peristiwa itu terjadi kurang dari sebulan setelah tiga perempuan pekerja media tewas dalam sebuah serangan, yang dinyatakan ISIS dilakukan pihaknya.
Gelombang pembunuhan telah melanda pusat-pusat kota sejak pembicaraan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan dimulai pada 2020 di Doha, Qatar.
Banyak di antara serangan itu yang mengincar perempuan-perempuan pekerja serta kalangan pegawai pemerintah, media, dan anggota masyarakat sipil.
Pemerintah menuding Taliban berada di balik sebagian besar rentetan pembunuhan. Taliban menyangkal tuduhan itu.
Juga pada Kamis, ledakan mengguncang sebuah pos pemeriksaan polisi di Provinsi Herat di barat.
Ledakan itu menewaskan dua petugas dan melukai dua lainnya, menurut juru bicara kepolisian Abdul Ahad Walizada.
Tidak jelas siapa yang berada di balik serangan pada Kamis.
Secara terpisah, seorang ulama terkemuka tewas pada Rabu (31/3) di Provinsi Takhar di timur laut setelah sebuah bom kecil dipasang di kendaraannya.
Tiga orang terluka dalam ledakan itu, kata pejabat setempat.
Perempuan polisi di Afghanistan tewas diserang pria bersenjata
Kamis, 1 April 2021 22:49 WIB