Sembilan anak penderita bibir sumbing di Aceh dijadwalkan menjalani operasi bibir sumbing di Rumah Sakit Malahayati, Kota Banda Aceh, dengan bantuan dari Smile Train, organisasi amal yang menyediakan bantuan operasi korektif untuk anak-anak.
"Hari ini ada sembilan orang yang menjalani operasi bibir sumbing, kebanyakan bayi," kata Koordinator Smile Train Aceh Rahmad Maulizar di sela kunjungan Istri Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Dyah Erti Idawati menemui keluarga pasien bibir sumbing di Rumah Sakit Malahayati, Minggu.
Baca juga: Ramadhan, Smile Train tetap layani operasi bibir sumbing secara gratis di Aceh
Sembilan anak yang menjadi operasi bibir sumbing di Rumah Sakit Malahayati tersebut, menurut dia, meliputi tiga anak dari Kabupaten Bener Meriah serta masing-masing satu anak dari Kota Banda Aceh, Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Besar, dan Pidie.
"Pasien yang menjalani operasi hari ini ada yang operasi tahap pertama, ada yang tahap kedua, dan tahap ketiga," kata Rahmad.
Baca juga: Shabela: jangan minder jadi penderita bibir sumbing
Ia menjelaskan, proses operasi bibir sumbing meliputi tiga tahap, yakni operasi bagian bibir, kemudian celah langit, dan revisi hidung.
"Bahkan ada yang sampai enam kali operasi. Tentu kita memberikan pelayanan operasi ini hingga mereka bisa tersenyum sempurna," katanya.
Baca juga: Pemkab Aceh Tengah berkomitmen tekan angka penderita bibir sumbing
Rahmad mengatakan, Smile Train telah membantu operasi korektif bagi sekitar 75 ribu penderita sumbing bibir dan langit-langit mulut di seluruh Indoensia.
"Di Aceh masuk sejak 2008, sampai dengan sekarang ini kita sudah membantu operasi sebanyak 4.000 orang secara gratis, kebanyakan anak-anak. Bagi masyarakat Aceh yang ingin operasi bibir sumbing bisa langsung ke Rumah Sakit Malahayati," katanya.
Baca juga: 47 penderita bibir sumbing selesai dioperasi
Sementara itu, Dyah mengharapkan Smile Train bisa menjalankan program pelayanan operasi bibir sumbing secara gratis bagi anak-anak di Aceh secara berlanjut.
"Kita terus mendukung program dari Smile Train ini untuk terus lebih baik lagi dalam membantu masyarakat Aceh yang menderita kelainan bibir sumbing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Hari ini ada sembilan orang yang menjalani operasi bibir sumbing, kebanyakan bayi," kata Koordinator Smile Train Aceh Rahmad Maulizar di sela kunjungan Istri Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Dyah Erti Idawati menemui keluarga pasien bibir sumbing di Rumah Sakit Malahayati, Minggu.
Baca juga: Ramadhan, Smile Train tetap layani operasi bibir sumbing secara gratis di Aceh
Sembilan anak yang menjadi operasi bibir sumbing di Rumah Sakit Malahayati tersebut, menurut dia, meliputi tiga anak dari Kabupaten Bener Meriah serta masing-masing satu anak dari Kota Banda Aceh, Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Besar, dan Pidie.
"Pasien yang menjalani operasi hari ini ada yang operasi tahap pertama, ada yang tahap kedua, dan tahap ketiga," kata Rahmad.
Baca juga: Shabela: jangan minder jadi penderita bibir sumbing
Ia menjelaskan, proses operasi bibir sumbing meliputi tiga tahap, yakni operasi bagian bibir, kemudian celah langit, dan revisi hidung.
"Bahkan ada yang sampai enam kali operasi. Tentu kita memberikan pelayanan operasi ini hingga mereka bisa tersenyum sempurna," katanya.
Baca juga: Pemkab Aceh Tengah berkomitmen tekan angka penderita bibir sumbing
Rahmad mengatakan, Smile Train telah membantu operasi korektif bagi sekitar 75 ribu penderita sumbing bibir dan langit-langit mulut di seluruh Indoensia.
"Di Aceh masuk sejak 2008, sampai dengan sekarang ini kita sudah membantu operasi sebanyak 4.000 orang secara gratis, kebanyakan anak-anak. Bagi masyarakat Aceh yang ingin operasi bibir sumbing bisa langsung ke Rumah Sakit Malahayati," katanya.
Baca juga: 47 penderita bibir sumbing selesai dioperasi
Sementara itu, Dyah mengharapkan Smile Train bisa menjalankan program pelayanan operasi bibir sumbing secara gratis bagi anak-anak di Aceh secara berlanjut.
"Kita terus mendukung program dari Smile Train ini untuk terus lebih baik lagi dalam membantu masyarakat Aceh yang menderita kelainan bibir sumbing," katanya.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019