Harga cabai merah di sejumlah titik pasar tradisional di Kabupaten Aceh Timur dalam sebulan terakhir ini masih tinggi yakni Rp70 ribu/Kg, karena pasokan terbatas. 

Kondisi itu diduga dipengaruhi kemarau panjang sejak Maret hingga Agustus 2019.

"Pasokan cabai merah dari luar Aceh ke Aceh juga terbatas, sementara permintaan tetap tinggi. Kondisi ini membuat harga cabai merah ikut meningkat tajam," ujar Nurhayati, salah seorang pedagang di Idi Cut, Minggu (1/9).

Baca juga: Aceh butuh pabrik saus agar harga cabai stabil

Menurutnya, harga jual cabai merah dalam sebulan yang lalu meningkat dari harga Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp75.000 per kilogram. Padahal sebelum Ramadan 1440 Hijriyah lalu, harga cabai merah hanya bertahan Rp30 ribu hingga Rp40.000 per kilogram. 

"Tingginya harga cabai merah ini juga dipengaruhi stok cabai merah yang menipis, baik cabai lokal atau dari luar Aceh. Begitu juga dengan pasokan cabai dari Sumatera Utara juga berkurang dari biasanya, bahkan kami hanya diberikan separuh dari permintaan," terang Nurhayati.

Sementara Nurul Iman, salah seorang IRT ketika membeli sayur-sayuran di Idi Cut mengaku, melambungnya harga cabai merah membuat dirinya sekeluarga mulai menghemat dalam menggunakan cabai merah di rumah tangga. 

Baca juga: Pidie ternyata mampu "ekspor" cabai 20 ton ke Sumut

"Biasanya setiap dua hari sekali kami di rumah buat sambal, terutama untuk makan malam. Tapi selama cabai merah naik, kami sudah jarang buat sambal, paling-paling dalam dua pekan sekali," sebut Nisa, pembeli lainnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur setempat mengaku tetap mengawasi lonjakan harga barang di pasaran, terutama jenis barang sembako dan termasuk harga cabai merah yang dianggap muai melonjak kembali di pasar tradisional. 



"Hukum pasar di saat stok berkurang maka harga jual pun meningkat. Saat ini kita akui stok cabai merah di pasaran menipis da permintaan tinggi, maka otomatis harganya tinggi," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh Timur, Nazarina.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019