Alur Pelabuhan kelas III Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami pedangkalan hingga tiga meter akibat tingginya tingkat sedimentasi di Samudra Hindia, kata pejabat syahbandar setempat.

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Susoh, Wasfina di Blangpidie, baru-baru ini mengatakan, lima tahun lalu kedalaman alur Pelabuhan Susoh dari bibir pantai sampai ujung dermaga rata-rata mencapai delapan meter.

Namun, seiring berjalannya waktu sejak dibangun (rehab) pada tahun 2013, sedimentasi di kawasan laut terus menebal hingga terjadi pendangkalan yang sekarang kedalamanya hanya tersisa dua sampai enam meter lagi.

Baca juga: Dorong Surin jadi pusat ekonomi, Pemkab Abdya MoU dengan ISMI

"Dermaga kita ini panjangnya 80 meter. Dulu kedalamannya rata-rata delapan meter. Sejak dibangun tahun 2013 lalu terus terjadi pedangkalan. Sekarang hanya berkisar dua sampai enam meter lagi," katanya saat ditanyakan.

Menurutnya, penyebab terjadinya pedangkalan Pelabuhan Susoh hingga mencapai tiga meter lebih dalam kurung waktu selama lima tahun, karena disebabkan tingkat sedimendasi di Samudra Hindia cukup tinggi.

"Topografi samudra memang seperti itu, karena ini laut lepas, dia tidak masuk ke teluk lagi. Jadi begitu ada ombak dari laut ke darat langsung membawa pasir. Kemudian dorong lagi ke laut, tolak lagi kedarat, terus menerus seperti itu karena tidak ada penghalangnya,” katanya.

Baca juga: Bupati Abdya "tancap gas", SKPK harus mampu menterjemahkan

Meskipun demikian, kata dia, Pelabuhan Susoh yang keberadaannya terletak di Ujong Serangga, Kabupaten Abdya, masih bisa disandari kapal-kapal yang panjangnya berukuran 60 meter dengan bobot muatan 2000 ton.

"Meskipun mengalami pedangkalan, namun kapal-kapal yang panjangnya berukuran 60 meter dengan muatan 2.000 ton masih bisa bersandar dengan kedalaman dermaga kita saat ini, hanya saja tidak ada kegiatan,” ungkapnya.

Amatan di lapangan tidak ada aktifitas apapun di kawasan Pelabuhan Susoh itu. Dermaga yang panjangnya mencapai 80 meter ke arah laut terpantau hampa dan sepi tanpa satupun kapal bersandar, apalagi proses bongkar muat barang.  

Baca juga: Abdya diprediksi bakal terpilih sebagai pusat KEK barat-selatan

Menurut Wasfina, tidak adanya proses bongkar muat barang di Pelabuhan Susoh selama ini karena tidak adanya kapal-kapal yang bersandar di dermaga termasuk kapal perintis sudah lama tidak merapat lagi ke Ujung Serangga.

"Selama saya tugas di sini sudah banyak juga pengusaha datang kemari melakukan survei pelabuhan untuk proses pengangkutan via laut, tapi pada mau eksekusi tidak jadi-jadi. Ini yang saya belum mengetahui apa penyebab mereka tidak mau," ujarnya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019