Bandung, 27/11 (Antara) - Pengamat Ilmu Politik dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Karim Suryadi mengatakan Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher), dinilai  pantas diduetkan sebagai calon presiden/wakil presiden RI pada Pemilu 2014.         "Kalau ada wacana itu (menduetkan Joko Widodo-Ahmad Heryawan sebagai capres/cawapres RI), menurut saya itu bagus ya," kata Karim Suryadi, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.         Ia menuturkan, duet pasangan Jokowi-Aher pada Pemilu 2014 ini bisa dikatakan sebagai duet pasangan ideologis nasional-Islam yakni Jokowi yang berasal dari PDI Perjuangan (ideologis nasionalis) dan Aher dari PKS (ideologis islam).          Ada kesamaan mendasar antara Jokowi dan Aher, kata Karim, yakni keduanya sama-sama merupakan seorang pejabat karier yang berasal dari daerah yaitu menjabat sebagai gubernur.         Menurut dia, duet Jokowi-Aher ini juga dinilainya dapat meraih simpati dari masyarakat Indonesia ditengah-tengahnya nama sejumlah capres/cawapres RI yang sudah ada seperti Aburizal Bakrie (Partai Golkar), Prabowo (Partai Gerindra), Wiry (Partai Hanura) dan Gita Wirjawan.         "Sejatinya karena faktor Jokowi bukan preferensi ideologis. Kendati demikian, format ini akan membuat nyaman pemilih yang komit pada Islam sebagai pandangan hidup," kata Karim.         Dikatakan dia, duet Jokowi-Aher ini bisa direalisasikan pada Pemilu 2014 jika PDI Perjuangan mau menerimanya.          "Duet ini, sangat tergantung pada sikap PDI Perjuangan, dalam artian mau ngak PDI Perjuangan mewujudkan duet ini," katanya.         Jika duet ini terealisasi, lanjut Karim, akan beberapa keuntungan yang bisa diraih oleh PDIP-PKS yakni pertama keuntungan praktis, artinya akan mencairkan peta ideologis politik di tanah air.         "Ini jadi peta koalisi bagus antara nasionalis dengan Islam. Dan ini akan mencairkan peta ideologis perpolitikan kita," katanya.          Keuntungan kedua, ialah keuntungan ideologis yakni bersatunya massa pendukung dari parpol berbasis nasional dengan parpol Islam.         Oleh karena itu, lanjut Karim, pihaknya menyarankan kepada PDI Perjuangan agar segera mengumumkan kepada publik bahwa mereka mengusung Jokowi sebagai capres RI 2014.         "Kalau Pak Aher kan sudah masuk ke dalam 22 nama capres dari internal PKS. Nah tinggal Pak Jokowi saja, jadi PDIP harus secepatnya mengumumkan bahwa mereka mengusung Pak Jokowi sebagai capres," katanya. (Ajat Sudrajat)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2013