Petani di Kemukiman Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, mulai berhasil membudidayakan tanaman jengkol sebagai jenis tanaman baru bagi petani di sana.

Tokoh masyarakat Pameu, Mukhti Ali kepada wartawan di desanya, Jumat, menuturkan saat ini ada sekitar 20 hektare lahan warga di sana yang ditanami tanaman jengkol dan beberapa diantaranya sudah menuai hasil panen.

"Kalau yang sudah merasakan panen ada sekitar tiga hektare," kata Mukhti Ali.

Namun menurutnya, melihat perkembangan yang terjadi dari 20 hektare lahan yang kini ditanami tanaman jengkol oleh warga setempat, memiliki potensi keberhasilan dan peluang bisnis menjanjikan.

Baca juga: Budidaya jengkol menggiurkan, produksi bisa capai satu ton/pohon

"Kalau melihat dari yang sudah panen hasilnya sangat bagus. Buahnya besar-besar dan rasanya khas. Tapi karena masyarakat di sini tanamnya tidak serentak dan terpisah-pisah, makanya panennya juga tidak serentak," tuturnya.

Mukhti Ali menjelaskan, tanaman jengkol merupakan jenis tanaman baru yang kini mulai dibudidayakan oleh masyarakat setempat sejak beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, wilayah Kemukiman Pameu yang merupakan dataran rendah sangat cocok untuk jenis tanaman tersebut.

Baca juga: Ternyata ada jengkol terenak se-Indonesia

“Jadi kami masyarakat di sini sangat berharap jengkol ini bisa jadi tanaman unggulan di sini, karena di sini wilayah dataran rendah, iklimnya panas, jadi sangat cocok," ucap Muhkti.

Dia menceritakan awalnya ide membudidayakan tanaman jengkol tersebut dicetuskan oleh seorang anggota TNI bernama Surya Ramadhan yang dulunya pernah bertugas di Kompi Senapan D Yonif 114/SM Pameu, Rusip Antara.

“Dia yang awalnya punya gagasan untuk budidaya jengkol ini, dia bentuk kelompok tani bersama masyarakat, namanya Kelompok Tani Terang Bulan, sekaligus dia jadi ketuanya,” kisah Mukti Ali.

Baca juga: Biji kopi Arabika Rp65 ribu/Kg di Aceh Tengah

Lanjutnya, pada tahap awal pembudidayaan tanaman jengkol tersebut semua dilakukan sendiri oleh para anggota Kelompok Tani Terang Bulan, mulai dari menyemai benih hingga menanam.

Menurutnya, beberapa kali benih jengkol yang disemai bahkan menuai kegagalan karena belum menguasai cara dan ilmunya.

Tapi pada akhirnya, kata dia, para anggota kelompok tani tersebut mampu melakukan pembibitan seperti yang diharapkan.

"Awalnya Kelompok Tani Terang Bulan ini punya anggota 25 orang. Dia menjadi mitra Program Kelompok Bersama Rakyat (KBR) dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Tengah," tutur Mukhti Ali.

Baca juga: Produksi jengkol di Abdya melimpah harga turun

Muhkti Ali menambahkan, Kelompok Tani Terang Bulan awalnya membuat program kerja untuk mencoba budidaya tanaman jengkol di atas lahan percontohan di tiga tempat terpisah, sebelum akhirnya menyebar luas ke lahan-lahan warga lainnya di wilayah Kemukiman Pameu.

Saat ini, kata Mukhti, petani di sana sangat berharap adanya perhatian lanjutan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk dapat membina para petani dalam budidaya tanaman jengkol tersebut.

“Kami selaku masyarakat sangat berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait, kedepannya agar bisa memberikan perhatian dan ikut membina petani di sini dalam mengembangkan budidaya jengkol di sini,” ujarnya.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019