Ratusan pelajar mahasiswa dan aktivis lingkungan melakukan pembersihan pantai dari berbagai jenis sampah dalam rangka peringatan Hari Pembersihan Dunia (World Cleanup Day), sekaligus mengkampanyekan peningkatan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Momentum aksi sosial global ini kita gunakan untuk mengkampanyekan permasalahan limbah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” kata Pelaksana Aksi, Khalil Armi di Banda Aceh, Sabtu.
Baca juga: Ratusan santri bubarkan pengunjung pantai di Aceh Timur
Dia mengatakan, pembersihan pantai tersebut berlangsung di kawasan pesisir pantai Ulee Lheu Banda Aceh, yang melibatkan sekitar 300 orang para generasi penerus daerah paling barat Indonesia tersebut.
“Walaupun peserta terbatas tapi kita setidaknya membuat mereka sadar dalam mengkampanyekan untuk tidak membuang sampah di tempat umum atau lingkungan masing-masing yang dampaknya kepada kita sendiri,” katanya.
Baca juga: Surveyor edukasi masyarakat sekitar pantai di Banda Aceh
Kata dia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penyumbang sampah plastik terbesar di Asia Tenggara. Sebab itu mereka mengajak masyarakat untuk lebih bijak menggunakan plastik, atau bahkan kalau bisa berusaha untuk meninggalkannya.
“Kita harus sadar akan kebersihan seperti negara-negara maju yang mereka tahu bagaimana cara mengelola sampah dengan baik sehingga dampaknya kepada mereka pun baik,” ungkap dia.
Khalil menjelaskan, program pembersihan dunia tersebut pertama sekali dicetus let's do it movement, yang mulai dilakukan pada 15 September 2018 lalu di seluruh dunia.
Katanya, kegiatan tahun ini juga secara serentak dilakukan di seluruh Indonesia.
“Di Indonesia ada sepuluh gerakan yang mendukung world cleanup day ini, salah satunya gerakan Pramuka Indonesia. Hari ini di Aceh ada beberapa kabupaten/kota yang melakukan world clean up day ini seperti Pidie Jaya, Aceh Barat Daya, dan Banda Aceh,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
“Momentum aksi sosial global ini kita gunakan untuk mengkampanyekan permasalahan limbah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” kata Pelaksana Aksi, Khalil Armi di Banda Aceh, Sabtu.
Baca juga: Ratusan santri bubarkan pengunjung pantai di Aceh Timur
Dia mengatakan, pembersihan pantai tersebut berlangsung di kawasan pesisir pantai Ulee Lheu Banda Aceh, yang melibatkan sekitar 300 orang para generasi penerus daerah paling barat Indonesia tersebut.
“Walaupun peserta terbatas tapi kita setidaknya membuat mereka sadar dalam mengkampanyekan untuk tidak membuang sampah di tempat umum atau lingkungan masing-masing yang dampaknya kepada kita sendiri,” katanya.
Baca juga: Surveyor edukasi masyarakat sekitar pantai di Banda Aceh
Kata dia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penyumbang sampah plastik terbesar di Asia Tenggara. Sebab itu mereka mengajak masyarakat untuk lebih bijak menggunakan plastik, atau bahkan kalau bisa berusaha untuk meninggalkannya.
“Kita harus sadar akan kebersihan seperti negara-negara maju yang mereka tahu bagaimana cara mengelola sampah dengan baik sehingga dampaknya kepada mereka pun baik,” ungkap dia.
Khalil menjelaskan, program pembersihan dunia tersebut pertama sekali dicetus let's do it movement, yang mulai dilakukan pada 15 September 2018 lalu di seluruh dunia.
Katanya, kegiatan tahun ini juga secara serentak dilakukan di seluruh Indonesia.
“Di Indonesia ada sepuluh gerakan yang mendukung world cleanup day ini, salah satunya gerakan Pramuka Indonesia. Hari ini di Aceh ada beberapa kabupaten/kota yang melakukan world clean up day ini seperti Pidie Jaya, Aceh Barat Daya, dan Banda Aceh,” katanya.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019