Viralnya video seruan oknum yang mengatasnamakan Tentara Islam Aceh Darussalam (TIAD) akhir-akhir ini di media sosial mendapat tanggapan dari Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Pase, Kabupaten Aceh Utara.

Juru Bicara KPA Wilayah Pase, M Jhony, Senin (23/9), mengimbau kepada masyarakat untuk mengabaikan video seruan agar masyarakat yang bukan warga Aceh untuk keluar dari tanah Aceh, dalam video tersebut terlihat beberapa pria menggunakan penutup wajah dan mengatasnamakan oknum TIAD.

Baca juga: Ratusan peluru AK milik KKB Abu Razak disita

Menurutnya, timbulnya beberapa kelompok dengan memanfaatkan situasi Aceh yang saat ini tidak adanya kepastian pemerintah terhadap butir-butir MoU Helsinky.

Oleh sebab itu pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan video tersebut.

Baca juga: Tiga Anggota KKB Abu Razak Menyerah

Terkait hal tersebut, Jhony juga menyampaikan keprihatinannya atas kejadian kontak tembak antara polisi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB), pada Kamis (19/9), sehingga mengakibatkan korban jiwa.

"Sebagaimana diberitakan sejumlah media massa belum lama ini, imbas kontak tembak yang terjadi di Trieng Gadeng, Kabupaten Pidie Jaya tersebut telah mengakibatkan tiga orang diduga kelompok KKB meninggal dunia, termasuk pimpinan kelompok tersebut yaitu Abu Razak," katanya.

Baca juga: Polda Aceh ungkap kejahatan KKB pimpinan Abu Razak

M Jhony mengharapkan agar pemerintah harus lebih serius menanggapi perihal butir-butir MoU Helsinky yang dinilai belum sepenuhnya tuntas, supaya Aceh dapat lebih sejahtera dan tidak ada lagi muncul kelompok-kelompok tertentu yang dapat merusak perjanjian MoU Helsinky yang sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak.

"Jangan sampai muncul kelompok-kelompok tertentu yang mengusik perdamaian di Aceh, kasian rakyat menjadi korbannya, pasca perdamaian tahun 2005 hingga kini perdamaian Aceh sudah terjaga dengan baik," jelasnya.

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019