Kabut asap akibat kebakaran hutan yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia menimbulkan dampak negatif dan bahaya bagi kesehatan.
Di Aceh, intensitas kabut asap terus meningkat mengakibatkan jarak pandang berkisar 1,5 km sangat mengganggu dan berdampak buruk bagi kesehatan serta dapat mengakibatkan gangguan pernapasan.
Baca juga: Kabut asap timbulkan bau menyengat, warga Banda Aceh sulit bernapas
Kabut asap akibat kebakaran hutan di wilayah Aceh Tengah menyebabkan pencemaran udara yang berada dikisaran angka 103 air quality index (AQI) dan PM2.5 air pollution.
Menurut Zhatoer Rayhan Qauvani, salah satu alumni Tekhnik Geofisika Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Selasa (24/9) mengatakan Aceh berada di kisaran 153-200 AQI.
Baca juga: Kadiskes Aceh imbau kabupaten/kota siapkan masker
Index tersebut berada pada kategori tidak sehat dengan pola warna merah pada alat pengukur kualitas udara.
Kualitas udara tersebut tentunya sangat berbahaya dan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan berupa gangguan jantung, dan paru-paru.
Baca juga: BPBD Bener Meriah dan RAPI bagikan 7.000 masker
Zhatoer menambahkan, beberapa hal yang bisa dilakukan ketika kabut asap terjadi adalah menggunakan masker ketika keluar rumah.
“Hal itu menandakan bahwa kita sedang menghindari penyakit/udara tidak sehat agar tidak merusak pernapasan,” sebut Zhatoer.
Apabila sedang di dalam rumah lebih baik menghidupkan AC atau kipas angin, fungsinya adalah agar udara yang masuk ke dalam rumah dan tidak menngendap di dalam rumah sehingga sirkulasi udara tentunya lebih lancar dan udara yang masuk ke dalam rumah bisa lebih sehat.
Tidak membuka jendela atau pintu ketika kabut asap terjadi. Jika sedang terjadi kabut asap kita tidak disarankan membuka pintu atau jendela karena hal tersebut justru akan membuat udara yang terpapar polutan leluasa masuk sehingga menyebabkan udara yang ada di dalam rumah tercemar dengan polusi udara di luar rumah.
Mengurangi pembakaran sampah dan melakukan kegiatan dengan menggunakan kendaraan. Membakar sampah dan menggunakan kendaraan dapat menambah polutan dan membuat udara menjadi tidak sehat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Di Aceh, intensitas kabut asap terus meningkat mengakibatkan jarak pandang berkisar 1,5 km sangat mengganggu dan berdampak buruk bagi kesehatan serta dapat mengakibatkan gangguan pernapasan.
Baca juga: Kabut asap timbulkan bau menyengat, warga Banda Aceh sulit bernapas
Kabut asap akibat kebakaran hutan di wilayah Aceh Tengah menyebabkan pencemaran udara yang berada dikisaran angka 103 air quality index (AQI) dan PM2.5 air pollution.
Menurut Zhatoer Rayhan Qauvani, salah satu alumni Tekhnik Geofisika Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Selasa (24/9) mengatakan Aceh berada di kisaran 153-200 AQI.
Baca juga: Kadiskes Aceh imbau kabupaten/kota siapkan masker
Index tersebut berada pada kategori tidak sehat dengan pola warna merah pada alat pengukur kualitas udara.
Kualitas udara tersebut tentunya sangat berbahaya dan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan berupa gangguan jantung, dan paru-paru.
Baca juga: BPBD Bener Meriah dan RAPI bagikan 7.000 masker
Zhatoer menambahkan, beberapa hal yang bisa dilakukan ketika kabut asap terjadi adalah menggunakan masker ketika keluar rumah.
“Hal itu menandakan bahwa kita sedang menghindari penyakit/udara tidak sehat agar tidak merusak pernapasan,” sebut Zhatoer.
Apabila sedang di dalam rumah lebih baik menghidupkan AC atau kipas angin, fungsinya adalah agar udara yang masuk ke dalam rumah dan tidak menngendap di dalam rumah sehingga sirkulasi udara tentunya lebih lancar dan udara yang masuk ke dalam rumah bisa lebih sehat.
Tidak membuka jendela atau pintu ketika kabut asap terjadi. Jika sedang terjadi kabut asap kita tidak disarankan membuka pintu atau jendela karena hal tersebut justru akan membuat udara yang terpapar polutan leluasa masuk sehingga menyebabkan udara yang ada di dalam rumah tercemar dengan polusi udara di luar rumah.
Mengurangi pembakaran sampah dan melakukan kegiatan dengan menggunakan kendaraan. Membakar sampah dan menggunakan kendaraan dapat menambah polutan dan membuat udara menjadi tidak sehat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019