Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Lhoknga, Aceh Besar, membentuk pesantren yang akan diikuti narapidana atau warga binaan di penjara tersebut.

Kepala Lapas Lhoknga Priyo Tri Laksono di Aceh Besar, Selasa, mengatakan pembentukan pesantren atau dayah tersebut dalam rangka meningkatkan pembinaan kepribadian di bidang keagamaan.

"Pesantren yang dibentuk diberi nama Dayah At-Tawwabin. Kegiatan di pesantren ini melibatkan pengajar dari beberapa dayah sekitar Lhoknya dan juga dari Dinas Dayah Kabupaten Aceh Besar," kata Priyo Tri Laksono.

Pembentukan dan pendirian Dayah At-Tawwabin dipusatkan di musala Lapas Lhoknya ditandai peusijuk atau tepung tawar adat dan ditandai penarikan selubung nama pesantren.

"Sebelum resmi mendirikan pesantren ini, kami berkoordinasi dengan Dinas Dayah Kabupaten Aceh Besar, guna mendukung kegiatan pembinaan keagamaan bagi warga binaan secara berkelanjutan," sebut Priyo Tri Laksono.

Priyo Tri Laksono menyebutkan, kegiatan pesantren untuk sementara berlangsung di musala. Dan ke depan, direncanakan dibangun bangunan khusus untuk pendidikan dayah tersebut.

"Kami berharap pembinaan keagamaan berbasis pesantren akan akan memberikan motivasi kepada warga binaan untuk berbuat baik, dan aktif dalam syiar agama," ungkap Priyo Tri Laksono.

Dengan demikian, kata dia, akan melahirkan nuansa agamais yang nantinya akan memberikan situasi lapas yang aman dan kondusif karena mereka memahami kesalahannya selama ini dan mau bertaubat menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

"Di pesantren tersebut akan diajarkan pembelajaran tajwib, pemahaman kitab dan pembelajaran dakwah, sehingga warga binaan mengikutinya mendapatkan ilmu agama dan bisa ditularkan kepada yang lain," kata Priyo Tri Laksono.
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019