Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) akan membangun jembatan penghubung antarpulau di Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPKS Aceh Razuardi di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kehadiran jembatan tersebut untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat Pulo Aceh.

"Pembangunan jembatan ini untuk meningkatkan akselerasi perekonomian masyarakat. Apalagi Pulo Aceh ini merupakan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang, sama dengan Pulau Weh," kata Razuari.

Jembatan antarpulau yang akan dibangun tersebut menghubungkan Pulau Breuh dan Pulau Nasi yang berada di Arus Lampuyang. Rencananya, jembatan tersebut dibangun pada 2021 mendatang.

Baca juga: Proyek perikanan BPKS Rp438 miliar terbengkalai

Perencanaan pembangunan jembatan Aroih (Arus) Lampuyang tersebut sudah direncanakan BKPS sejak pada 2015. Termasuk Detail Engineering Design (DED) pada tersebut.

Dari DED, panjang jembatan mencapai 430 meter dengan lebat sembilan meter dan ketinggian dari permukaan air laut 50 meter. Konstruksi jembatan rangka baja dengan teknologi super struktur pelengkung baja kelas A.

"Biaya yang dibutuhkan untuk membangun jembatan Arus Lampuyang ini mencapai Rp250 miliar. Itu tidak termasuk pembangunan jalan menuju jembatan," kata Razuardi.

Razuardi mengatakan, kehadiran jembatan tersebut akan mempercepat koneksi kedua pulau besar yang dihuni ribuan di Kecamatan Pulo Aceh, yakni Pulau Nasi dan Pulau Breuh.

"Apalagi, di Pulau Nasi sudah ada pelabuhan kapal roro. Jadi, dengan adanya jembatan, hubungan transportasi antara kedua pulau bisa terkoneksi," ungkap Razuardi.
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019