Manila, Filipina (ANTARA) - Lifter Indonesia Surahmat Wijoyo merasa kecewa setelah 'hanya' meraih medali perunggu angkat besi kelas 55 kilogram putra SEA Games 2019, Minggu.
"Target saya bisa mendapatkan medali perak atau emas. Saya sangat kecewa meraih perunggu," ujar Surahmat usai bertanding di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina.
Menurut lifter berusia 31 tahun itu, ia seharusnya berpeluang merebut medali perak.
Sayangnya, percobaan keduanya untuk angkatan clean and jerk, sejatinya berhasil mengangkat beban seberat 144 kilogram, hanya saja dianulir oleh wasit.
Keputusan pengadil tersebut membuat mental Surahmat jatuh. Dia pun gagal mengangkat beban 144 kilogram clean and jerk di kesempatan keduanya. Angkatan terbaik clean and jerknya pun tetap di 140 kilogram.
"Saya juga sangat kecewa dengan hal itu. Akan tetapi, keputusan wasit tidak bisa diganggu gugat. Sepertinya wasit menganggap tangan kiri saya agak goyang saat mengangkat barbel," tutur Surahmat.
Surahmat menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia setelah menjadi lifter terbaik ketiga dalam pertandingan kelas 55 kilogram putra di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina, Minggu.
Total angkatan Surahmat adalah 250 kilogram yang berasal dari 110 kilogram snatch dan 140 kilogram clean and jerk.
Medali emas diberikan kepada lifter Vietnam Gia Thanh Lai dengan total angkatan terbaik 264 kilogram yaitu 122 kilogram snatch dan 142 kilogram clean and jerk.
Peringkat kedua diduduki oleh lifter tuan rumah Filipina John Fabliar Ceniza dengan total angkatan terbaik 252 kilogram. John menuntaskan 112 kilogram snatch dan 140 kilogram clean and jerk.
Pertandingan cabang olahraga angkat besi SEA Games 2019 berlangsung pada 1-4 Desember 2019 di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina.
SEA Games 2019, Surahmat kecewa raih perunggu angkat besi
Minggu, 1 Desember 2019 18:22 WIB