Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa peserta didik yang sekolahnya diliburkan, tetap harus belajar dari rumah, bukan malah bermain ke tengah kerumunan atau bermain di warung internet (Warnet).
"Tapi jangan sampai pelajar diliburkan, tapi justru malah bermain ke warnet, bermain ke tempat- tempat yang banyak kerumunan orang," ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.
Baca juga: Presiden tegaskan pemda tak boleh ambil kebijakan "lockdown"
Dia menekankan bahwa sosialisasi belajar dari rumah tetap harus dilakukan oleh sekolah.
Jokowi mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengkoordinasikan ke sekolah-sekolah untuk meliburkan peserta didik serta mengimbau mereka belajar di rumah. Kemendikbud juga telah menggandeng aplikasi belajar daring (online) seperti Ruangguru, Zenius, Google, Microsoft dan Sekolahmu untuk memudahkan proses pembelajaran di rumah.
Baca juga: Jokowi: Saat bekerja, belajar dan beribadah di rumah
"Artinya, sudah berjalan pada hari ini. Kita ingin mengajak guru agar mengarahkan ke sana dalam dua pekan ke depan sehingga betul-betul belajar di rumah ini bisa efektif," ujar dia.
Kepala Negara akan mengevaluasi secara berkala program belajar di rumah ini.
Baca juga: Presiden tunjuk Luhut Panjaitan sebagai Menteri Perhubungan ad interim
“Ada yang memang sudah mampu dengan online, ada yang belum sehingga keaktifan setiap sekolah, setiap guru, menjadi hal yang penting kalau itu tida bisa online," ujarnya.
Jokowi meyakini apabila program belajar di rumah ini efektif dilakukan, maka dampak penyebaran virus corona (COVID-19) dapat diminimalisasi.
“Kita mengajak agar guru mengarahkan ke sana dalam dua pekan ke depan, sehingga betul-betul belajar dari rumah bisa efektif. Kalau ini bisa efektif, saya yakin akan mengurangi banyak sekali mobilitas para pelajar mahasiswa dan mengurangi penyebaran COVID-19,” ujar dia.