Meulaboh (ANTARA) - Permintaan udang vaname (Litopenaeus Vannamei) di tengah pandemi COVID-19 untuk konsumsi pasar dalam negeri maupun di luar negeri (ekspor) dari Kabupaten Aceh Barat kini kembali bergairah dan mengalami peningkatan.
“Kami sangat bersyukur dengan membaiknya permintaan pasar udang vaname, karena bisa meningkatkan pendapatan masyarakat termasuk pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Amiruddin, seorang pengusaha udang di Meulaboh, Kamis.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat perketat prokes di lokasi wisata selama cuti bersama
Menurutnya, bergairahnya pasar tersebut dibuktikan dengan adanya permintaan udang setiap bulannya sejak Agustus hingga Oktober 2020 dengan kebutuhan udang rata-rata mencapai 15 hingga 20 ton setiap bulannya.
Sebelumnya sejak awal pandemi COVID-19 sejak awal tahun 2020 hingga pertengahan tahun ini, ia mengakui permintaan udang vaname di pasar dalam negeri maupun di luar negeri sempat mengalami penurunan tajam mencapai rata-rata sekitar 8-10 ton per bulan.
Baca juga: Irmawan berharap pembangunan tanggul 1,6 km di Aceh Barat tuntas di 2022
Namun dengan mulai membaiknya perekonomian di sejumlah negara di dunia, juga berdampak terhadap permintaan udang vaname.
Ia juga menjelaskan, udang vaname yang dikirim dari Aceh Barat ke Kota Medan, Sumatera Utara, selama ini juga diekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara, Asia, serta ke sejumlah negara di benua Eropa.
Amiruddin mengakui, udang yang dilakukan budidaya di sepanjang bibir pantai di Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat tersebut memiliki citarasa yang khas dan gurih bercampur manis ketika digoreng atau dimasak.
Baca juga: Warga Aceh Barat wajib tes kesehatan jika libur cuti bersama
Sehingga permintaan udang tersebut kini sudah mulai membaik disertai adanya permintaan pasar yang dibuktikan dengan adanya permintaan udang dari pelaku usaha di Medan, Sumatera Utara, untuk tujuan ekspor maupun konsumsi di pasar domestik, katanya.
“Kalau sejak Agustus sampai Oktober ini, setiap bulannya beberapa penambak udang dan pelaku usaha di Aceh Barat mengirim udang antara 15 ton hingga 20 ton setiap bulan. Tentu ini sangat menggembirakan,” katanya menuturkan.