Meulaboh (ANTARA) - Penyidik Polres Aceh Tenggara menyebutkan tersangka MA (37) hingga kini masih bungkam dan tidak mau memberi keterangan kepada polisi, terkait kasus pembacokan yang dialami usdtadz Muhammad Zaid Maulana yang terjadi pada Kamis (29/10) lalu.
Peristiwa pembacokan tersebut terjadi saat korban Zaid Maulana sedang berceramah di Masjid Al-Husna, Desa Kandang Mbelang Mandiri, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara sekitar dua pekan lalu.
“Sampai saat ini tersangka masih bungkam dan tidak mau bicara terkait aksi pembacokan yang diduga dilakukan terhadap saksi korban ustad Zaid Maulana. Namun kami pastikan pada pekan depan, semua berkas penyidikan akan kita limpahkan ke kejaksaan,” kata Kapolres Aceh Tenggara AKBP Wanito Eko Sulistyo diwakili Kasat Reskrim AKP Suparwanto yang dihubungi dari Meulaboh, Aceh Barat, Selasa.
Menurut AKP Suparwanto, sikap tidak mau bicara yang ditunjukkan oleh tersangka MA diduga justru merugikan hak dirinya selaku tersangka dalam perkara yang sedang ditangani kepolisian setempat.
Bahkan akibat sikap yang ditunjukkan tersebut, justru mengganggu proses penyidikan yang sedang berjalan.
“Tidak apa-apa tersangka MA tidak mau bicara ke penyidik karena hal itu adalah hak tersangka, namun dengan sikap tersebut justru merugikan dirinya sendiri,” kata AKP Suparwanto menambahkan.
Ia juga menegaskan, modus pembacokan yang dialami oleh Ustadz Muhammad Zaid Maulana saat berceramah di Masjid Al-Husna, Desa Kandang Mbelang Mandiri, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara pada Kamis (29/10) lalu diduga karena sakit hati.
“Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang sudah kita periksa termasuk saksi korban Ustadz Muhammad Zaid Maulana, aksi pembacokan ini terjadi diduga kuat sakit hati,” kata AKP Suparwanto menuturkan.
Menurutnya, tersangka MA (37) diduga nekat melakukan tindak pidana penyerangan terhadap ustadz Muhammad Zaid Maulana, karena diduga tersinggung dengan materi ceramah yang disampaikan saksi korban.
Ada pun materi yang disampaikan ustadz tersebut diduga berisi materi tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam materi tersebut, korban menyampaikan ceramah yang berisi materi ajakan kepada umat muslim agar memuliakan Nabi Muhammad SAW dengan banyak bersedekah, serta lebih mengutamakan bersedekah untuk kepentingan akhirat daripada mementingkan kepentingan dunia.
Diduga karena tersinggung, tersangka MA kemudian nekat melakukan aksinya dengan cara mendatangi masjid tempat berlangsungnya ceramah, tutupnya.
Tersangka pembacok ustad di Aceh Tenggara masih bungkam, begini sikap polisi
Selasa, 10 November 2020 21:02 WIB