Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengucapkan selamat kepada Joseph (Joe) Robinette Biden Jr. atas dimulainya secara resmi tugasnya sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) usai dilantik pada Rabu (20/1).
Ucapan selamat disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun media sosial Twitter dan Instagram, atas pelantikan Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
“Presiden Jokowi telah menyampaikan tweet (cuitan--red) ucapan selamat atas pelantikan tersebut dan mengajak kedua negara melanjutkan kemitraan strategis, tidak saja untuk kepentingan dua negara, tetapi untuk dunia yang lebih baik,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pengarahan media, Kamis.
Congratulations @JoeBiden and @KamalaHarris on your inauguration as the 46th President and 49th Vice President of the United States.
— Joko Widodo (@jokowi) January 21, 2021
Let us continue to strengthen our strategic partnership, not only for the benefit of our two nations, but for a better world for all ???????????????? pic.twitter.com/en37Pf9e9Q
Retno menegaskan bahwa bagi Indonesia, AS merupakan salah satu mitra strategis dan terpenting. Kedua negara juga berbagi kesamaan nilai seperti demokrasi, kemajemukan, toleransi, hak asasi manusia, serta supremasi hukum.
“Saya yakin ke depannya Indonesia dan AS dapat menjalin kemitraan yang lebih kokoh, sebuah kemitraan yang setara, saling menghormati, dan saling menguntungkan,” tutur Retno.
Sebagaimana negara lainnya di dunia, Menlu Retno melanjutkan, Indonesia memiliki harapan yang besar terhadap pemerintahan AS yang baru di bawah kepemimpinan Biden-Harris.
Harapan itu disebutnya semakin besar saat dunia sedang menghadapi tantangan pandemi, upaya pemulihan ekonomi, serta upaya menjaga perdamaian dan stabilitas dunia di tengah menajamnya rivalitas diantara negara-negara besar.
Retno berpendapat, saat ini dibutuhkan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Dunia juga memerlukan multilateralisme yang kuat dan adil.
“Terkait dengan hal ini, komitmen dan kontribusi AS sangat diperlukan,” ia menegaskan.
Joe Biden dari Partai Demokrat pada Rabu (20/1) dilantik sebagai presiden AS, menggantikan Donald Trump.
Biden melanjutkan kepemimpinan negara, yang dilanda perpecahan politik mendalam, ekonomi yang terpukul, serta pandemi virus corona yang telah membunuh sedikitnya 400.000 warga Amerika.
Biden, 78 tahun, menjadi presiden tertua dalam sejarah AS.
Pelantikannya di Washington menjadi yang paling sederhana bagi AS, terutama karena pandemi COVID-19 serta kekhawatiran soal keamanan setelah massa pendukung Trump menyerbu gedung Kongres AS, Capitol, pada 6 Januari lalu.
Sementara pasangan Biden, Kamala Harris, merupakan orang kulit hitam pertama, perempuan pertama, dan warga pertama AS keturunan Asia yang menjabat sebagai wakil presiden.