Sinabang (ANTARA) - Kerajinan tangan yang terbuat dari akar bahar, seperti gelang, cincin, serta tongkat, banyak diminati oleh masyarakat di Kabupaten Simeulue karena dianggap unik.
Karena banyak yang mencari kerajinan tersebut, berdampak kepada pengrajin yang turut merasakan keuntungan dari bisnis berjualan akar bahar yang bahannya harus dicari di dasar laut dengan kedalaman puluhan meter tersebut.
Riki (29), pembuat akar bahar di Sinabang, Sabtu mengatakan saat ini harga akar bahar yang dijualnya mulai dari Rp100 ribu sampai Rp250 ribu untuk jenis gelang tangan, sedangkan untuk cincin Rp50 ribu.
"Untuk jenis tongkat yang harganya lumayan mahal, per satuannya saya jual Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta, tergantung besar dan panjangnya," jelas Riki.
Menurut Riki, untuk bahan akar bahar, ia dapatkan dari para penyelam di Simeulue, dengan memesan dan membelinya per rumpun.
"Kalau kita cari sendiri agak susah, sebab akar bahar itu hidupnya di bebatuan yang lumayan dalam. Untuk itulah kita lebih baik pesan saja sama para penyelam tripang, lobster, dan hasil laut lainnya dengan harga tidak menentu," jelas Riki.
Riki menceritakan, dia bisa membuat gelang dari akar bahar belajar dari media sosial seperti YouTube. Dalam satu hari ia bisa membuat kerajinan tersebut hingga puluhan buah.
"Tergantung motifnya, kalau makin sulit akan semakin lama membuatnya. Tetapi harganya juga semakin tinggi," jelas Riki.
Sementara, terkait pembeli kerajinan miliknya itu datang dari banyak kalangan. Mulai, dari pejabat, pegawai, swasta, hingga masyarakat biasa banyak mencari akar bahar yang dibuatnya itu.
"Kalau pembelinya banyak, bahkan ada yang memesan orang dari luar Simeulue," tutur Riki.
Akar Bahar Simeulue, perhiasan unik bernilai ekonomi tinggi
Sabtu, 31 Juli 2021 10:14 WIB
Tergantung motifnya, kalau makin sulit akan semakin lama membuatnya. Tetapi harganya juga semakin tinggi