Lhokseumawe (ANTARA) - Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara menyatakan kalangan petani di daerah itu mulai melirik tanaman pinang menyusul harga komoditas itu terus mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah di Lhokseumawe, Senin, mengatakan harga pinang sekarang ini mencapai Rp25 ribu per kilogram.
"Mulai melonjaknya harga pinang membuat para petani di Kabupaten Aceh Utara mulai kembali meliriknya. Sebelumnya, harga pinang di kisaran Rp11 ribuan," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan pinang bukanlah tanaman perkebunan unggulan bagi petani di Aceh Utara. Sebelum lonjakan harga, tanaman pinang hanya sebagai pagar kebun masyarakat.
Lilis Indriansyah mengatakan kenaikan harga lebih dari dua kali lipat itu membuat para petani mulai mengembangkan tanaman pinang di perkebunan dan area rumah mereka masing-masing, meskipun dalam jumlah terbatas.
"Petani Aceh Utara sedang bergairah mengembangkan tanaman pinang. Hal itu terlihat dari semangat para petani merawat dan membersihkan lokasi tanaman pinang yang selama ini dibiarkan begitu saja," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah menyebutkan, naiknya harga pinang yang terjadi beberapa bulan terakhir dapat memengaruhi produksi komoditas ekspor tersebut di Kabupaten Aceh Utara.
Luas lahan perkebunan pinang di Aceh Utara mencapai 12.350 hektare dengan produksi mencapai 4.804 ton per tahunnya atau 389 kilogram per hektare, kata Lilis Indriansyah.
"Untuk target produktivitas pinang tahun ini yaitu 500 kilogram per hektare. Dengan kondisi seperti saat ini, kami optimis target tersebut akan tercapai," kata Lilis Indriansyah.
Aulia Syukran (26), agen pengepul pinang di Aceh Utara, mengatakan mengatakan, harga pinang kering saat ini Rp25 ribu per kilogram. Harga tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya yakni mencapai Rp27 ribu per kilogram.
"Saat ini, produksi pinang petani sangat tinggi, sehingga persediaan pinang melimpah. Kendati persediaan melimpah, harga beli tetap tinggi mencapai Rp25 ribu per kilogram," kata Aulia Syukran.
Aulia Syukran mengatakan pinang yang dibelinya dari para petani akan dikirim ke Medan, Sumatera Utara. Pengiriman komoditas ekspor tersebut meningkat dari sebelumnya.
"Biasanya dalam seminggu, hanya sekali kirim dengan jumlah 20 ton. Tapi, sekarang mencapai empat kali kirim, mencapai 80 ton per minggu," kata Aulia Syukran.
Petani Aceh Utara mulai melirik tanaman pinang
Senin, 27 September 2021 18:12 WIB