Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh mencatat sebanyak Rp1,77 triliun uang tunai keluar dan beredar di Aceh selama periode ramadhan hingga hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah kemarin.
"Jadi total uang yang keluar dari BI Aceh kemarin sebesar Rp,1,77 triliun," kata Deputi Kepala BI Perwakilan Aceh T Amir Hamzah, di Banda Aceh, Kamis.
Hamzah mengatakan, selama periode ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah kemarin uang tunai sebesar Rp,1,76 triliun. Kemudian, penukaran uang pecahan kecil masyarakat ke BI sekitar Rp17,3 miliar.
Sehingga, kata Hamzah, totalnya yang keluar itu mencapai Rp1,77 triliun, uang tersebut digunakan masyarakat untuk kebutuhan bertransaksi saat ramadhan dan Idul Fitri.
"Apalagi tingkat transaksi uang tunai di masyarakat saat Idul Fitri itu memang sangat tinggi," ujarnya.
Hamzah menyampaikan, jumlah peredaran uang tersebut sebenarnya lebih sedikit jika dibandingkan uang keluar dan beredar pada 2019 lalu atau sebelum pandemi, di mana mencapai Rp1,8 triliun.
"Jumlah uang yang keluar sebesar Rp1,77 triliun dari BI Perwakilan Aceh itu belum termasuk yang dikeluarkan BI Perwakilan Lhokseumawe," kata Hamzah.
Untuk diketahui, sebelumnya BI Perwakilan Aceh dan BI Kota Lhokseumawe menyediakan uang tunai sebesar Rp2,8 triliun untuk memenuhi kebutuhan sambut hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Saat ini, BI Aceh terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai yakni QRIS, uang elektronik, BI-FAST, dan digital banking, sehingga dapat meminimalisir kontak fisik saat bertransaksi.
BI catat Rp1,77 triliun uang tunai beredar di Aceh saat Idul Fitri
Kamis, 12 Mei 2022 14:27 WIB