Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 44.414 dari total 46.251 ternak terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aceh dinyatakan sembuh dari wabah kata pejabat setempat.
Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran di Banda Aceh, Kamis mengatakan capaian kesembuhan PMK tersebut merupakan upaya bersama lintas sektor di seluruh Aceh dan kabupaten/kota.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama lintas sektor, saat ini perkembangan penanganan PMK di Aceh cukup baik,” kata Zalsufran.
Zalsufran menambahkan, saat ini jajarannya dan seluruh Satgas Penanganan PMK di kabupaten/kota masih terus berupaya menangani sebanyak 1.493 ternak warga yang masih terinfeksi PMK.
“Kita terus memantau terbak warga yang saat ini masih terinfeksi PMK agar dapat segera pulih,” katanya.
Sejak PMK mewabah, sebanyak 281 ternak warga mati dan sebanyak 63 ternak dilakukan pemotongan paksa.
Saat ini, jumlah ternak yang telah divaksin PMK di seluruh Aceh adalah sebanyak 26.691 ekor dari total 27.800 vaksin yang telah didistribusikan ke kabupaten/kota,” kata Zalsufran.
Terkait capaian vaksinasi PMK, Kadis Peternakan Aceh menjelaskan, sebanyak 17 kabupaten/kota sudah 100 persen melakukan vaksinasi PMK ke ternak warga.
Sedangkan 6 kabupaten lainnya yaitu Aceh Jaya, baru merealisasikan vaksinasi sebesar 80 persen, Subulussalam 35,3 persen, Bireuen 98,8 persen, Aceh Barat Daya 99,5 persen, Langsa 99,5 persen dan Sabang 75 persen.
“Alhamdulillah, ada 3 daerah di Aceh yang tidak ditemukan infeksi PMK atau dikategorikan sebagai daerah hijau, yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah dan Simeulue,” katanya.
Ia mengatakan walau pun tidak ditemukan kasus PMK, namun ternak warga di 3 daerah itu tetap divaksin yang merupakan bentuk ikhtiar kita agar ternak warga tetap terlindungi.
Kadisnak juga menyampaikan apresiasi terhadap para pemangku kebijakan di kabupaten/kota serta para vaksinator, yang telah bekerja dengan serius sehingga mampu menekan dan memutus mata rantai penyebaran PMK di Aceh.
“Apresiasi kami sampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota serta para vaksinator yang telah bekerja dengan sebaik-baiknya dalam upaya kita memutus mata rantai penyebaran PMK dan melindungi ternak warga,” demikian Zalsufran.